Jum'at, 15/11/2024 22:31 WIB

Inti Kongres V PDIP, Hasto: Pancasila Itu Final dan Lindungi Multikulturnya Indonesia

Kongres V PDI Perjuangan menekankan pentingnya Pancasila sebagai kekuatan jiwa bangsa yang dijabarkan dalam Tri Karsa

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kiri) dan Koordinator Media Monang Sinaga (kanan) saat pelaksanaan Kongres V PDIP di Sanur, Bali, 8 Agustus 2019

Jakarta - Rangkaian Kongres V PDI Perjuangan telah sukses digelar. Forum tertinggi bagi partai berlambang banteng moncong putih itu menjadi penegas bahwa Pancasila adalah final, melindungi seluruh rakyat Indonesia dengan seluruh ekspresi kebudayaannya.

Sikap politik PDI Perjuangan itu diambil di tengah menguatnya tren cara pandang ekstrem keagamaan, hingga tindakan radikal berbasis sentimen SARA.

Menurut Hasto Kristiyanto, Sekjen DPP PDI Perjuangan, berpolitik itu adalah soal kehidupan bersama dalam satu kekuatan kolektif, satu bangsa yang bertanah air satu, Indonesia.

"Maka kongres V PDI Perjuangan menekankan pentingnya Pancasila sebagai kekuatan jiwa bangsa yang dijabarkan dalam Tri Karsa," kata Hasto, Senin (12/8/2019).

Apa itu Tri Karsa? Yakni pertama, Pancasila sebagai pedoman kehidupan, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kedua, Pancasila sebagai pedoman perencanaan pembangunan di segala bidang kehidupan. Baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, maupun bidang lingkungan hidup dalam politik legislasi, politik anggaran, dan politik pengawasan.

Dan ketiga, Pancasila yang hidup dan menghidupi rakyat dalam 5 bidang prioritas yakni bidang sandang pangan papan, pendidikan, tenaga kerja dan jaminan sosial, infrastruktur dan lingkungan hidup, agama, kepercayaan, mental spiritual dan kebudayaan.

Maka itu pula, dalam kongres V, semangat berkebudayaan Indonesia diangkat secara khusus. Sebab, kata Hasto, kesejatian politik terletak pada wajah kebudayaan.

Dalam wajah kebudayaan ini, politik menempatkan perjuangan kemanusiaan sebagai hal yang hakiki. Dengan tujuan masyarakat adil dan makmur, bebas dari penjajahan, termasuk di ranah ekonomi. Ini merupakan wujud dari nilai kemanusiaan.

Demikian halnya tujuan lainnya akan hidup rukun, toleran, kedisiplinan serta, kesetaraan warga negara. Kata Hasto, itu merupakan cermin dari penghormatan nilai kemanusiaan.

"PDI Perjuangan menempatkan kebudayaan sebagai esensi pokok nasionalisme yang berkepribadian Indonesia," ulas Hasto.

Ditegaskan Hasto, kongres V PDI Perjuangan merupakan permintaan partainya kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap harus berbangga dengan warisan kebudayaan nusantara.

Sebab bagi PDI Perjuangan, kebudayaan Indonesia sudah begitu berwarna, indah, penuh daya cipta, rasa, dan karsa. Tidak monoton dan homogen.

"Lihatlah dari aspek yang sederhana, keanekaragaman makanan nusantara dengan bumbu-bumbuan yang beraneka cita rasa, terlengkap di dunia. Ini adalah capaian kebudayaan yang seharusnya diangkat dan menjadi wajah politik Indonesia," kata Hasto.

"Maka esensi pokok Kongres V PDI Perjuangan adalah Pancasila dalam seluruh ruang ekspresi kebudayaan Indonesia."

KEYWORD :

Kongres V PDI Perjuangan Pancasila




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :