Bendera kebangsaan Amerika Serikat bersanding dengan bendera kebangsaan China (Foto: Johannes Eisele/AFP)
Beijing, Jurnas.com - China mendesak Amerika Serikat (AS) supaya segera berhenti mencampuri urusan Hong Kong.
Pernyataan itu muncul ketika Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, menanggapi pertanyaan tentang label "revolusi warna" yang cenderung disuarakan oleh demonstran Hong Kong baru-baru ini.
Seperti yang ditunjukkan oleh banyak orang di Hong Kong, masalah amandemen telah bergeser dari substansinya, dan sekarang memiliki ciri-ciri "revolusi warna" menurut Zhang Xiaoming, direktur Kantor Urusan Dewan Negara Hong Kong dan Makau di Dewan Negara.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Dikutip dari People`s Daily pada Selasa (13/8), AS sering membuat pernyataan tidak bertanggung jawab atas urusan Hong Kong.
Hua menyebut, sejumlah politisi kunci dan pejabat diplomatik AS yang telah berinteraksi dengan para perusuh pro-demokrasi, dan secara tidak adil menuduh pemerintah pusat Tiongkok, telah melakukan kekerasan dan tindakan ilegal yang membahayakan kemakmuran dan stabilitas Hong Kong.
Dengan semua fakta yang jelas, Hua bertanya-tanya "apa maksud AS" dan "untuk apa AS menggunakan Hong Kong. Juru bicara itu juga menegaskan bahwa Hong Kong adalah milik China, dan urusan Hong Kong adalah murni urusan dalam negeri China.
"China mendesak Amerika Serikat untuk mematuhi hukum internasional dan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional, dan segera berhenti mencampuri urusan dalam negeri Cina," tegas dia.
China Hong Kong Amerika Serikat