Presiden Iran, Hasan Rouhani (Foto: Abedin Taherkenareh/EP)
Teheran, Jurnas.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani mencemooh rencana Israel yang mencoba bergabung dengan koalisi "keamanan" maritim yang pimpinan Amerika Serikat (AS) di kawasan Teluk Persia.
Rouhani mengatakan pemerintah Israel bahkan tidak mampu mengamankan wilayah yang telah didudukinya.
"Israel harus mencoba memberikan keamanan di mana mereka berada jika mereka benar-benar mampu melakukan itu," kata Rouhani pada pertemuan kabinet pada Rabu (14/8).
Rouhani menyebut pemerintahTel Aviv elemen utama di balik terorisme, peperangan, dan pertumpahan darah di kawasan itu. "Di mana pun mereka hadir, mereka membawa pertumpahan darah dan teror," ujarnya.
"Tidak seorang pun boleh dicekoki oleh klaim dan pernyataan ini (tentang potensi kehadiran Israel di Teluk Persia) karena jelas untuk semua bagaimana itu akan berakhir," sambungnya.
Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana untuk membentuk koalisi untuk melindungi pengiriman di Selat Hormuz dari ancaman Iran setelah sejumlah serangan misterius terhadap kapal tanker minyak di Selat Hormuz dan Laut Oman.
Washington menuduh Iran terlibat dalam serangan itu. Namun, Teheran memperingatkan, operasi sabotase semacam itu mungkin menjadi bagian dari taktik umum untuk menargetkan Iran di tengah meningkatnya ketegangan regional.
AS sudah meminta sekutu-sekutunya, termasuk Jerman, Jepang, Prancis, Inggris, dan Israel, untuk bergabung dengan koalisi.
Namun, seruan itu belum diterima dengan hangat, dengan Israel dan Inggris menjadi satu-satunya pihak yang mengatakan bahwa mereka akan bergabung dengan aliansi.
Menteri luar negeri Israel, Israel Katz, mengatakan pada 7 Agustus bahwa rezim akan menjadi bagian dari koalisi yang dipimpin AS untuk melindungi keamanan Teluk Persia.
Katz mengklaim bahwa Israel bertekad untuk menghentikan pemekaran Iran di kawasan Timur Tengah dan memperkuat hubungan Tel Aviv dengan negara-negara Teluk Persia.
Sehari setelah itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengatakan Iran menganggap kemungkinan kehadiran Israel di wilayah itu sebagai ancaman yang jelas bagi keamanan nasionalnya, dan berhak untuk melawannya.
Rouhani juga mengecam pernyataan kosong Tel Aviv tentang peran dalam menyediakan keamanan di wilayah tersebut.
Ia menggambarkan semua slogan yang diiklankan tentang pembentukan koalisi angkatan laut baru di kawasan itu sebagai mewah dan tidak praktis.
Kepala eksekutif Iran mengatakan AS dan yang lainnya setelah menabur benih perselisihan di antara negara-negara Muslim regional dan mengosongkan pundi-pundi mereka.
"Negara-negara pesisir Teluk Persia mampu melindungi keamanan kawasan jika mereka berdiri bersama," tambahnya.
Rouhani mengatakan negara-negara regional secara historis memiliki dan akan terus menikmati hubungan persaudaraan, menekankan bahwa setiap perpecahan dan perselisihan hanya akan menguntungkan musuh-musuh mereka.
KEYWORD :Selat Hormuz Iran Amerika Serikat Donald Trump