Zakir Naik. (Foto: Rajanish Kakade/AP)
Kuala Lumpur, Jurnas.com - Pendeta Muslim India Zakir Naik memicu kemarahan di Malaysia setelah menyarankan pengusiran etnis minoritas Tionghoa. Kabinet Negeri Jiran itu bahkan menyarankan membatalkan tempat tinggal permanen penceramah kondang tersebut.
Pada Rabu (14/8) dua menteri mengatakan kepada Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad pada pertemuan kabinet bahwa Naik perlu dideportasi karena pidatonya bersifat rasis.
Setidaknya empat menteri kabinet Malaysia yang sudah menyerukan deportasi Naik bersama dengan politisi senior lainnya.
"Kami sudah menyatakan posisi kami bahwa tindakan harus diambil dan bahwa Zakir Naik seharusnya tidak lagi diizinkan untuk tetap berada di Malaysia," kata Menteri Komunikasi dan Multimedia Gobind Singh Deo dan Menteri Sumber Daya Manusia M Kulasegaran dalam sebuah pernyataan bersama.
"Perdana Menteri telah memperhatikan kekhawatiran kami. Kami menyerahkan kepadanya untuk mempertimbangkan posisi dan memutuskan secepat mungkin apa yang akan dilakukan untuk menangani masalah tersebut," kata pernyataan itu.
Sumber dengan pengetahuan tentang pertemuan kabinet mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Mahathir mengatakan akan menyelesaikan masalah tersebut.
"Tapi dia tidak memberi perincian," tambah sumber itu.
Tidak jelas kapan kabinet akan membuat keputusan tentang Naik.
Naik, yang diberikan izin tinggal permanen di Malaysia pemerintah sebelumnya, telah tinggal di negara itu selama tiga tahun terakhir.
Ia menuai protes atas komentarnya baru-baru ini bahwa umat Hindu di negara Asia Tenggara memiliki hak 100 kali lebih banyak daripada minoritas Muslim di India, dan mendukung perdana menteri India dan bukan perdana menteri Malaysia.
KEYWORD :Zakir Naik Malaysia Mahathir Mohamad