Sabtu, 23/11/2024 07:32 WIB

Rencana AS Sebar Rudal di Asia terhalang Sanksi Korut

Rencana menempatkan rudal di Asia sudah tercium tak lama setelah Washington menarik diri dari pakta senjata era Perang Dingin.

Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Pyongyang, Jurnas.com - Korea Utara mengecam rencana sembrono Amerika Serikat (AS) yang ingin menyebar rudal jarak menengah di Asia. Pasalnya, Washington sendiri membatasi pengembangan rudal Pyongyang.

Korea Utara melakukan beberapa uji coba jarak pendek baru-baru ini, tetapi masih menahan diri untuk meluncurkan rudal jarak jauh demi pembicaraan denuklirisasi dengan AS.

Rencana menempatkan rudal di Asia sudah tercium tak lama setelah Washington menarik diri dari pakta senjata era Perang Dingin.

Menteri Pertahanan Baru AS, Mark Esper, dalam tur pertamanya di luar negeri sudah menekankan akan melakukan penyebaran rudal jarak menengah di Asia sesegera mungkin.

Banyak yang khawatir penyebaran rudal baru AS di Asia akan mengikuti pola penempatan Terminal High Altitude Area Defense Amerika (THAAD) di Korea Selatan. Awalnya membantah ada perundingan, dan akhirnya mengerahkan sistem rudal anti-balistik AS meskipun ada tentangan keras dari masyarakat.

AS meninggalkan Perjanjian Pasukan Nuklir Menengah yang sudah berusia 32 tahun dengan Rusia dua minggu lalu. Ada kemungkinan kuat, satu-satunya perjanjian pembatasan senjata utama yang tersisa antara kedua negara akan bubar dalam waktu kurang dari dua tahun.

KEYWORD :

Korea Utara Amerika Serikat Negara Asia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :