Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Jakarta, Jurnas.com - Demi pembangunan bangsa dan negara, seluruh elemen harus saling mengingatkan dan bersinergi. Sehingga, semua pihak tidak alergi terhadap kritik.
Demikian disampaikan Presiden Jokowi, dalam pidato kenegaraan saat sidang Tahunan MPR, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8).
Menurutnya, semua pihak harus saling mengingatkan dan membantu dalam membangun bangsa dan negara.
"Kita perlu saling mengingatkan dan saling
membantu. Kita tidak boleh alergi terhadap kritik," kata Jokowi.
Menurutnya, kritik keras yang disampaikan harus bisa diterima sebagai wujud kepedulian agar dapat bekerja lebih
keras lagi memenuhi harapan rakyat. Ia menyebut dalam negara demokrasi, perbedaan adalah sebuah keniscayaan.
Usman Hamid Beberkan 7 Dosa Jokowi
"Tentu dalam negara demokrasi, perbedaan antar-individu, perbedaan antar-kelompok, atau bahkan antar-lembaga negara adalah sebuah keniscayaan," ujarnya.
Kata Jokowi, perbedaan tersebut bukan alasan bagi masyarakat untuk saling membenci, menghancurkan, atau bahkan saling meniadakan. Menurutnya, jika perbedaan itu dikelola dalam satu visi besar yang sama, maka akan menjadi kekuatan yang dinamis.
"Kekuatan untuk mencapai Indonesia Maju," tegasnya.
Untuk itu, presiden terpilih itu mengajak semua lembaga-lembaga negara untuk membangun sinergi yang kuat. Ia berharap sinergi ini bisa mendukung lompatan-lompatan kemajuan untuk mengentaskan
kemiskinan, menekan ketimpangan, dan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
"Bergandengan tangan menghadapi ancaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Serta ikut serta melahirkan lebih banyak lagi SDM-SDM unggul yang membawa kemajuan bangsa," terangnya.
KEYWORD :Sidang Tahunan MPR Presiden Jokowi