Selasa, 26/11/2024 17:22 WIB

Jokowi: 20 Persen RAPBN 2020 Untuk Anggaran Pendidikan

Menurut Jokowi, belanja tersebut rencananya digunakan untuk perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), salah satunya untuk perbaikan pendidikan.

Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam sidang bersama DPD dan DPR RI di gedung parlemen , Jumat (16/08)

Jakarta, Jurnas.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan anggaran pendidikan akan dinaikkan pada 2020 mendatang. Sebanyak 20 persen dari total anggaran akan dialokasikan untuk peningkatan pendidikan tanah air.

"Pada tahun 2020, anggaran pendidikan direncanakan sebesar Rp505,8 triliun, atau meningkat 29,6 persen, dibandingkan realisasi anggaran pendidikan di tahun 2015 yang sekitar Rp390,3 triliun," kata Jokowi dalam pembacaan Nota Keuangan di Komplek DPR, Jakarta, Jumat (16/8).

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2020, Belanja Negara direncanakan akan mencapai Rp2.528,8 triliun, atau sekitar 14,5 persen dari PDB. Menurut Jokowi, belanja tersebut rencananya digunakan untuk perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), salah satunya untuk perbaikan pendidikan.

Melalui anggaran pendidikan yang meningkat tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta berharap tidak ada lagi anak bangsa yang tertinggal dalam persoalan pendidikan. Jokowi ingin seluruh generasi muda nantinya memiliki kemampuan hard skill maupun soft skill yang siap bersaing di kancah internasional.

"Terutama untuk meningkatkan kemampuan literasi, matematika, dan sains, sehingga menjadi pijakan bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan anak di jenjang pendidikan yang lebih tinggi," ujar Mantan Walikota Solo.

Selain pendidikan, tambah Presiden RI, belanja negara juga ditujukan untuk meningkatkan investasi dan ekspor. Sehingga nantinya juga bisa memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi bangsa.

"Melalui peningkatan daya saing dan produktivitas, akselerasi infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung transformasi ekonomi, serta penguatan kualitas desentralisasi fiskal," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengungkap bahwa pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan dari tahun 2015 hingga 2019. Demikian tingkat pengangguran dan kemiskinan juga semakin menurun.

"Pertumbuhan ekonomi kita trennya meningkat dari 4,88% di tahun 2015, menjadi 5,17% di tahun 2018, dan terakhir Semester I-2019 mencapai 5,06%. Angka pengangguran menurun dari 5,81% pada Februari 2015, menjadi 5,01% pada Februari 2019," ujarnya.

"Penduduk miskin terus menurun dari 11,22% pada Maret 2015, menjadi 9,41% pada Maret 2019, terendah dalam sejarah NKRI. Ketimpangan pendapatan terus menurun, ditunjukkan dengan semakin rendahnya Rasio Gini dari 0,408 pada Maret 2015, menjadi 0,382 pada Maret 2019," tambahnya.

KEYWORD :

Sidang Tahunan MPR Presiden Jokowi Anggaran Pendidikan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :