Kamis, 26/12/2024 18:56 WIB

Pompeo: Siapa pun yang Mendukung Kapal Tanker Iran akan Disanksi

Iran menyebut alasan Inggris manahan kapal itu tidak dibenarkan karena Teheran bukan anggota Uni Eropa.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo.(Foto: )

Washington, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo memperingatkan, siapa pun yang menyentuh atau mendukung kapal tanker Iran, yang sebelumnya dikenal sebagai Grace 1, akan dihukum dengan sanksi AS.

"Kami sudah menjelaskan , siapa pun yang menyentuhnya, siapa pun yang mendukungnya, siapa pun yang mengizinkan kapal untuk berlabuh berisiko menerima sanksi dari AS," kata Pompeo kepada wartawan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (20/8).

"Jika kapal itu kembali menuju Suriah, kami akan mengambil tindakan yang kami bisa konsisten dengan sanksi untuk mencegah kapal itu," sambungnya.

Pasukan angkatan laut Inggris menangkap Grace 1 dan muatannya 2,1 juta barel minyak di Selat Gibraltar pada 4 Juli dengan dalih bahwa kapal itu membawa minyak mentah ke Suriah yang di bawah sanksi unilateral Uni Eropa terhadap Damaskus.

Iran menyebut alasan Inggris manahan kapal itu tidak dibenarkan karena Teheran bukan anggota Uni Eropa dan karena itu sanksinya tidak berlaku untuk negara tersebut. Selain itu, kapal tanker itu tidak pernah menuju ke Suriah.

Kapal tanker yang berganti nama menjadi Adrian Darya 1, meninggalkan pelabuhan dari Gibraltar pada Minggu (19/8) setelah dibebaskan. Menurut laporan, kapal itu menuju ke Yunani.

"Kapal itu melaju dengan kecepatan rendah dan masih belum ada pengumuman resmi bahwa kapal itu akan tiba di Kalamata. Kementerian Kelautan Pedagang sedang memantau masalah ini bersama dengan Kementerian Luar Negeri Yunani," kata juru bicara Kementerian Pengiriman Yunani pada Selasa (20/8).

Sejak Gibraltar membebaskan kapal tanker pada Kamis (15/8), Washington melakukan berbagai upaya agar kapal tanker tersebut tetap ditahan.

Pada Jumat (16/8), Departemen Kehakiman AS melayangkan surat perintah untuk penyitaan kapal tanker itu. Namun begitu, Iran memperingatkan AS agar tidak mencoba menahan kapal itu lagi.

Banyak laporan, termasuk dari Gibraltar, bersama dengan pernyataan selanjutnya dari Menteri Luar Negeri Spanyol,Josep Borrell, penyitaan kapal tanker tersebut merupakan pesanan dari Washington.

Penahan kapal tanker itu terjadi saat AS berjanji untuk mengurangi ekspor minyak Iran menjadi "nol" sebagai bagian dari sanksi yang diberlakukan kembali setelah meninggalkan perjanjian nuklir multilateral 2015 dengan Iran tahun lalu.

Ketegangan sejak itu semakin meningkat antara kedua negara, dengan militer AS mengumumkan pengerahan pasukan militer tambahan ke Timur Tengah, mengutip ancaman yang tidak ditentukan dari Iran.

KEYWORD :

Mike Pompeo Amerika Serikat Adrian Darya 1




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :