Sabtu, 23/11/2024 11:35 WIB

Tiongkok Sanksi Perusahaan AS yang Terlibat dengan Taiwan

AS menyetujui transfer 66 pesawat tempur F-16 buatan Lockheed Martin ke Taiwan dalam kesepakatan USD8 miliar.

Armada pesawat tempur F-16 buatan Amerika mengudara dengan formasi di atas bandara Sungshan Taipei pada 2 September 2007. (Foto: AFP)

Beijing, Jurnas.com - Pemerintah China mengancam menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan AS yang terlibat dengan penjualan pesawat tempur F-16 ke Taiwan sebagai balasan atas upaya Washington melemahkan keamanan nasional Tiongkok.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, mengatakan, penjualana pesawat ke Taiwan merupakan pelanggaran hukum internasional dan hubungan internasional, serta kebijakan One China.

"China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan kami termasuk menjatuhkan sanksi kepada perusahaan AS yang berpartisipasi dalam penjualan senjata ini ke Taiwan," kata Geng dalam jumpa pers di Beijing, Rabu (21/8).

"Penjualan pesawat itu merupakan gangguan serius dalam urusan internal kami dan merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan kami," tambahnya.

China juga sudah mengajukan protes diplomatik terhadap kesepakatan itu dan meminta AS membatalkan rencana tersebut sekaligus menghentikan penjualan senjata ke Taiwan dan memutuskan kontak militer dengan Taiwan.

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan senjata ke Taiwan, menyusul penjualan perangkat keras militer besar yang disepakati bulan lalu.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa (20/8), Menteri Luar AS, Mike Pompeo mengatakan, Presiden Donald Trump sudash menyetujui transfer senjata yang diusulkan Kongres minggu lalu.

"Tindakan kami konsisten dengan kebijakan AS sebelumnya. Kami hanya menindaklanjuti komitmen yang telah kami buat untuk semua pihak," kata Pompeo.

Dalam sebuah pernyataan, Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS, yang mengawasi penjualan militer asing AS, juga mengatakan pembelian pesawat perang Taiwan tidak akan mengubah keseimbangan militer dasar di wilayah tersebut.

"Penjualan yang diusulkan ini akan berkontribusi pada kemampuan penerima untuk menyediakan pertahanan wilayah udara, keamanan regional, dan interoperabilitas dengan Amerika Serikat," bunyi pernyataan itu.

Taiwan saat ini memiliki armada F-16 model lama yang dibeli pada tahun 1992, yang telah mengalami beberapa peningkatan penting.

Pabrikan Lockheed Martin mengatakan versi terbaru, yang dikenal sebagai F-16 Block 70/72, mencakup banyak teknologi avionik, senjata dan radar yang tidak ada ketika model sebelumnya dibuat.

China memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan berjanji untuk menyatukan kembali pulau itu dengan daratan suatu hari nanti.

Hampir semua negara dunia mengakui kedaulatan Tiongkok di bawah kebijakan yang dikenal sebagai One China. AS juga mengakui kedaulatan China atas pulau itu, namun sudah lama mendekati Taipei untuk melawan Beijing.

Penjualan senjata tersebut, terjadi pada saat AS-China terlibat dalam perang dagang yang ekonom sebut sangat merugikan kedua negara adikuasa, serta merugikan negara-negara lain.

Perang dagang meletus tahun lalu saat Trump pertama kali mengenakan tarif impor terhadap China dengan dalih mencuri kekayaan intelektualnya selama bertahun-tahun.

KEYWORD :

Perang Dagang Amerika Serikat China Taiwan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :