Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping (Foto: AFP)
Paris, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membantah bahwa perang dagangnya dengan China, akan menyebabkan gesekan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7.
Dalam keterangannya yang dikutip oleh AFP pada Minggu (25/8), dia mengindikasikan bahwa Washington akan menunda eskalasi lebih lanjut untuk saat ini.
"Saya pikir mereka menghormati perang dagang. Itu harus terjadi," kata Trump kepada awak media di Biarritz, Prancis, di mana ia bertemu dengan para pemimpin kelompok G7 lainnya.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Ditanya apakah para pemimpin lain telah mengkritik perjuangan perdagangan besar-besaran, dia berkata "tidak, tidak sama sekali. Saya belum pernah mendengar itu".
Faktanya, anggota-anggota G7 Eropa, yang meliputi Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, Italia, Jepang dan Amerika Serikat, telah berulang kali menyatakan keprihatinan atas ancaman perang dagang terhadap ekonomi global yang lebih luas.
Yang terbaru dari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Dia mengatakan kepada Trump bahwa, Inggris tidak menyukai adanya perang tarif antara AS dan China.
"Kami mendukung perdamaian perdagangan," ujar Johnson.
Pembicaraan antara Washington dan Beijing untuk mengakhiri apa yang dikatakan Trump sebagai hubungan perdagangan yang sangat tidak adil, belum menemukan titik temu.
Pada Jumat lalu, Trump menanggapi kenaikan baru dalam tarif China untuk barang-barang AS, dengan mengenakan pungutan ekstra besar terhadap total impor Cina senilai US$550 miliar.
Tetapi Trump memberi isyarat kepada surat kabar Sunday, bahwa dia akan sedikit melunak pada posisinya, mengakui bahwa AS memang ragu untuk meningkatkan perang dagang.
"Aku punya pikiran kedua tentang segalanya," katanya.
Dia mengatakan akan menunda pemberlakuan masa darurat nasional, sembari mengajukan hukum tidak jelas yang memberi legalitas bagi Gedung Putih untuk memerintahkan perusahaan-perusahaan AS keluar dari China.
"Saya punya hak untuk itu jika saya mau. Saya bisa mengumumkan keadaan darurat nasional. Tapi Aku tidak punya rencana sekarang," tutur Trump.
Pertama kali Trump mengemukakan kemungkinan tindakan melunak pada Jumat lalu, ketika ia mengunggah cuitan di Twitter yang berisi perintah kepada perusahaan-perusahaan Amerika "untuk segera mulai mencari alternatif selain China".
KEYWORD :KTT G7 Donald Trump Perang Dagang China