Ilustrasi bom meledak (Foto: Sonora)
Yerusalem, Jurnas.com - Dua bom meledak di dua pos pemeriksaan polisi di Jalur Gaza, pada Selasa (27/8) malam. Kejadian itu menewaskan tiga petugas dan melukai beberapa warga Palestina.
Demikian pernyataam Kementerian Dalam Negeri Palestina yang dikelola Hamas. Sesaat setelah kejadian, Hamas memberlakukan status keadaan darurat.
Dikutip dari Reuters pada Rabu (28/8), serangan yang menargetkan Hamas, kelompok militer dengan peralatan bersenjata paling kuat di kawasan itu, sebelumnya jarang terjadi.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Palestina, Eyad Al-Bozom menyampaikan pasukan keamanan membuat kemajuan, untuk mengungkap mereka yang berada di balik ledakan. Namun dia tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut.
"Tangan berdosa yang melakukan kejahatan ini tidak akan luput dari hukuman," tegas Bozom.
Sementara juru bicara militer Israel membantah keterlibatan pihaknya dalam insiden di Jalur Gaza, kendati di saat bersamaan konfrontasi Israel dan Hamas sedang memanas di perbatasan.
Menurut keterangan saksi mata, ledakan pertama menghancurkan sepeda motor ketika melewati pos pemeriksaan polisi. Dua petugas polisi terbunuh dan seorang Palestina lainnya luka-luka. Tidak segera jelas apakah pengendara berada di antara korban.
Ledakan kedua, kurang dari satu jam kemudian, menewaskan seorang petugas dan melukai beberapa orang di sebuah pos pemeriksaan polisi di tempat lain di kota itu. Kementerian menyatakan keadaan darurat di seluruh Gaza, membuat pasukan keamanan dalam keadaan siaga.
KEYWORD :Bom Meledak Jalur Gaza Palestina Israel