Sabtu, 23/11/2024 16:14 WIB

Sebut Pengguna Gojek Miskin, Shamsubahrin Minta Maaf

Menurut video viral di Indonesia, Shamsubahrin Ismail membuat pernyataan yang dianggap menghina para pengemudi Gojek dan Indonesia.

Pendiri Big Blue Taxi Services, Datuk Shamsubahrin Ismail. (Foto via bernama)

Kuala Lumpur, Jurnas.com - Pendiri Big Blue Taxi Services, Datuk Shamsubahrin Ismail meminta maaf kepada masyarakat Indonesia setelah menyebut pengendara Gojek miskin.

Dalam konferensi pers yang diadakan di kantornya di Kuala Lumpur, Shamsubahrin, mengaku sudah dihubungi beberapa pihak sehubungan dengan pernyataan tersebut.

"Hari ini saya ingin meminta maaf kepada semua orang Indonesia karena melabeli Anda miskin. Tetapi pada saat yang sama, saya juga memperingatkan negara kami, pemerintah kami, jika Anda ingin membawa Gojek ke Malaysia, tolong, saya tidak punya masalah hanya saja keselamatan penumpang harus jadi prioritias,` kata Shamsubahrin, Rabu (28/8).

Shamsubahrin menjelaskan bahwa pernyataannya itu berdasarkan laporan media Indonesia terkait degnan status rakyat dan tidak bermaksud memfitnah atau menghancurkan mereka.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Aksi Nasional (ICA) roda dua Indonesia, Igun Wicaksono, mengatakan akan mengirimkan surat protes kepada Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Zainal Abidin Bakar.

Menurut Igun, jika Shamsubahmaaftidak minta maaf secara terbuka, mereka berencana untuk mengadakan demonstrasi dan mengelilingi Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta pada 3 September.

Menurut video viral di Indonesia, Shamsubahrin Ismail membuat pernyataan yang dianggap menghina para pengemudi Gojek dan Indonesia.

"Ini adalah negara miskin, kami adalah negara kaya. Jika Indonesia adalah pemuda yang baik, dia tidak akan keluar dari jalannya untuk mencari pekerjaan. Tujuannya hanya untuk orang miskin seperti di Jakarta," katanya.

Masalah Gojek menarik perhatian orang Malaysia setelah Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq Syed Abdul Rahman mengumumkan niatnya untuk memperkenalkan layanan ojek di Negeri Jiran.

Menteri Pengembangan dan Pengusaha Datuk Seri Mohd Redzuan Mohd Yusof mengatakan kepada media lokal, Kabinet sudah menyetujui proposal untuk menyiapkan layanan Gojek dan Kabinet telah memutuskan bahwa tinjauan hukum harus dilakukan sebelum dapat dilaksanakan.

Didirikan oleh Nadiem Makarim, 35, yang saat ini menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) perusahaan transportasi dan start-up, Gojek bangga dengan Indonesia, bukan hanya untuk layanan transportasi penumpang dengan sepeda motor.

Di Indonesia, selama tiga bulan pertama tahun ini, aplikasi Gojek diunduh lebih dari 142 juta kali, dengan lebih dari dua juta mitra pengemudi.

Tahun lalu, Gojek mencatat nilai transaksi bruto (GTV) lebih dari US USD9 miliar (RM37,7 miliar) di semua negara yang beroperasi, menjadikannya kelompok teknologi konsumen terbesar di Asia Tenggara berdasarkan GTV.

Gojek saat ini beroperasi di Singapura, Filipina, Thailand (dikenal sebagai GET) dan Vietnam (dikenal sebagai GoViet). (Bernama)

KEYWORD :

Isu Penghinaan Pengguna Gojek Malaysia Nadiem Makarim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :