Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) tidak memasang target untuk rektor asing pertama di Indonesia, Jang Youn Cho.
Youn Cho atau Profesor Cho merupakan akademisi asal Korea Selatan (Korsel) yang akan memimpin Universitas Siber Asia atau Asia Cyber University. Kampus itu sendiri baru akan merekrut mahasiswa pada 2020 mendatang.
“APK (Angka Partisipasi Kasar, Red)-nya dulu. Bukan perguruan tinggi baru langsung masuk peringkat 100. Apa seperti orang balik tangan, tidak mungkin. Saya tidak pasang target,” terang Menristekdikti Mohamad Nasir di Jakarta pada Kamis (29/8).
Alasan Nasir tak memasang target peringkat tertentu kepada Profesor Cho, karena Universitas Siber Asia tergolong kampus baru. Perguruan tinggi swasta (PTS) yang berada di bawah Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK) itu bahkan belum memiliki mahasiswa.
Kendati demikian, Nasir tetap berharap hadirnya Profesor Cho akanmeningkatkan kolaborasi perguruan tinggi Indonesia dengan asing, serta mengangkat siber Indonesia di kelas dunia.
Tidak Enak Jadi Menteri
Apalagi seperti diketahui, Profesor Cho memiliki pengalaman yang cukup baik di negara asalnya dan Amerika Serikat (AS), sebagai akademisi yang fokus pada pendidikan siber.
“Dia sudah punya pengalaman sekitar 12 tahun, sebagai rektor di HUFS (Hankuk University of Foreign Studies, Red). ia juga punya pengalaman sebagai guru besar di Nebraska selama 15 tahun,” ujar dia.
Nasir menambahkan, gedung Universitas Siber Asia nantinya tidak sebesar kampus swasta lainnya. Karena berbasis pembelajaran daring jarak jauh, kampus ini juga tidak harus memenuhi persyaratan jumlah ruang kelas tertentu.
“Justru lebih sederhana. Tapi infrastruktur dalam jaringan seperti apa,” tandas dia.
KEYWORD :Rektor Asing Menristekdikti Mohamad Nasir