Mobil Water Canon kepolisian berusaha memadamkan api yang membakar bangunan saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019). ANTARA FOTO/Indrayadi TH/pras.
Jakarta, Jurnas.com - Situasi terakhir di Jayapura, Papua, hingga hari ini relatif aman dibandingkan kemarin (29/8). Namun perekonomian masih lumpuh dan warga sekitarnya tetap waspada karena dikhawatirkan ada serangan dadakan.
"Relatif aman. Toko-toko, perbankan, dan perkantoran semua masih tutup. Yang jelas, perekonomiam lumpuh. Tidak ada aktifitas di jalan-jalan. Kebanyakan konsentrasi di perumahan dan tempatnya masing-masing untuk keamanan," ujar Anton, warga Waena yang dihubungi jurnas.com.
Dengan situasi sekarang ini, Anton mengatakan, bahan makanan yang sangat diperlukan. Saat ini masih mengandalkan stok sembako yang tersisa. Apalagi ditambah dengan sarana komunikasi yang tidak stabil untuk menginformasi kondisi terakhir kepada keluarga.
"Jalan-jalan masih sepi. Batu-batu dan kaca-kaca dari toko yang dilempari masih berserakan. Walau situasi rada aman saat ini, kita tidak tahu sampai kapan situasi benar-benar kembali normal," ujar Anton.
Tak sedikit juga warga yang mengungsi ke rumah keluarganya. Anton mengatakan, namun banyak juga warga pendatang yang tetap bertahan di kediamannya. Menurut Anton, walau kemarin banyak toko-toko yang diserang dengan dilempari batu, namun tidak sampai terjadi penjarahan.
Polisi atau tentara terlihat mengamankan pemukiman? Anton mengatakan, tidak ada. Warga inisiatif sendiri menjaga wilayahnya masing-masing. Dia berharap aparat kemanan tegas dan situasi di Jayapura kembali normal. "Semalaman saya dan warga tidak tidur. Semoga persoalan cepat teratasi,"tuturnya.
Pakistan Alami Pemadaman Listrik Besar-besaran
Kasus Rasial Kerusuhan Papua Pemadaman Listrik Papua Rusuh