Petugas memeriksa limbah impor di Qingdao Provinsi Shindong (Foto : Reuters)
Kuala Lumpur, Jurnas.com - Pemerintah Malaysia tengah menyelidiki negara asal hampir 200 kontainer yang diyakini mengandung limbah plastik dan menumpuk di negara itu.
Pejabat senior Kementerian Lingkungan Hidup Malaysia, K Nagulendran, mengatakan, negaranya sudah mengirimkan kembali sekitar 10 kontainter limbah plastik ke berbagai negara dan menutup 155 pabrik pendaur ulang ilegal.
Meski begitu, lanjut Nagulendran, ada lebih dari 198 kontainer berisikan plastik bekas di tiga pelabuhan dan masuk ke Malaysia tanpa izin.
"Kami masih mencari negara asal kontainter berisikan plastik itu," ujar Nagulendran.
Asia Tenggara dibanjiri sampah plastik dari berbagai negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Australia dan Inggris sejak China menutup pintu akan impor barang tersebut pada tahun lalu.
Ahmad Basarah Dukung Kerjasama Ekonomi Dunia Yang Setara dan Hormati Kedaulatan Setiap Negara
Beberapa bulan terakhir, sejumlah negara Asia Tenggara telah mengirimkan kembali limbah itu ke negara asal. Selain Malaysia, Filipina mengembalikan pengiriman sampah ke Kanada dan Indonesia yang mengirimkan kembali lima kontainter ke AS.
Limbah Plastik Asia Tenggara K Nagulendran