Sabtu, 23/11/2024 15:49 WIB

Iran Tegaskan Tidak akan Negosiasikan Pakta Nuklir 2015

Amerika Serikat (AS) harus kembali pada perjanjian nuklir dan mengakhiri terorisme ekonominya terhadap Republik Islam sebagai prasyarat untuk negosiasi.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif

Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri IranMohammad Javad Zarif, mengatakan, Teheran tidak akan menegosiasikan kembali perjanjian nuklirny 2015, tetapi terbuka untuk mendiskusikan acara mengimplementasikan perjanjian tersebut.

"Kami siap untuk berbicara dan berkonsultasi dengan orang lain tentang cara terbaik mengimplementasikan kesepakatan ini. Kami berbicara tentang Eropa yang akan memenuhi kewajibannya sendiri di bawah kesepakatan," kata Zarif kepada kantor berita resmi Malaysia, Bernama.

Zarif mengatakan negara itu siap untuk mengadakan pembicaraan dengan semua pihak terkait untuk menemukan jalan ke depan dalam memenuhi kewajiban JCPOA, tetapi tidak akan menegosiasikan kembali kesepakatan 2015 karena telah dinegosiasikan dengan hati-hati.

"Kami (sudah) sudah berbicara dengan AS secara luas selama lebih dari dua tahun dan kami telah mencapai kesimpulan ... panjangnya 159 halaman ... itu adalah perjanjian serius, (termasuk) hampir semua aspek masalah nuklir serta aspek sanksi AS terhadap Iran," katanya.

Sebelumnya, Zarif mengatakan kepada wartawan di Kuala Lumpur bahwa Amerika Serikat (AS) harus kembali pada perjanjian nuklir dan mengakhiri terorisme ekonominya terhadap Republik Islam sebagai prasyarat untuk negosiasi.

"AS terlibat dalam perang ekonomi melawan rakyat Iran dan itu tidak mungkin bagi kita untuk terlibat dengan Amerika Serikat kecuali mereka berhenti memaksakan perang dan terlibat dalam terorisme ekonomi terhadap rakyat Iran," kata Zarif.

"Jadi jika mereka ingin kembali ke kamar ada tiket yang mereka perlu beli dan tiket itu untuk mematuhi perjanjian," tambahnya.

Dalam wawancaranya dengan Bernama, Zarif meminta anggota pakta nuklir dari Eropa membuat kesepakatan untuk berkomitmen penuh pada JCPOA. Ia mengatakan, Iran akan tetap setia pada perjanjian nuklir sama dengan lain setia pada kesepakatan pakta tersebut.

"Jika mereka perlu terlibat dengan AS sendiri untuk dapat mematuhi kewajiban, maka itu adalah sesuatu yang akan mereka lakukan dan Iran tidak akan memiliki peran di dalamnya," ujarnya.

Zarif mengatakan Iran memenuhi komitmennya di bawah kesepakatan itu dan Rusia dan China mematuhi sebagian besar perjanjian itu.

Namun, ia mengeluh, anggota lain tampaknya tidak dapat memenuhi atau tidak memiliki kemauan politik untuk mematuhi setelah AS secara unilateral keluar dari perjanjian itu tahun lalu.

KEYWORD :

Amerika Serikat Mohammad Javad Zarif Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :