Presiden Iran, Hasan Rouhani (Foto: Abedin Taherkenareh/EP)
Teheran, Jurnas.com - Presiden Iran Hassan Rouhani kembali memperingatkan Uni Eropa, dalam sebuah pembicaraan via telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Sabtu (31/8) kemarin.
Dikutip dari CNA pada Minggu (1/9), Rouhani menegaskan bahwa Iran akan mengambil langkah mundur dari komitmen nuklir (JCPOA), kecuali jika Eropa bisa menjamin perlindungan terhadap Iran dari sanksi Amerika Serikat (AS).
"Jika Eropa tidak dapat mengoperasionalkan komitmennya, Iran akan mengambil langkah ketiga untuk mengurangi komitmen JCPOA," kata Rouhani.
"Namun langkah ini, sama seperti yang lain, akan dapat dibalik," tambah dia.
"Sayangnya setelah langkah sepihak oleh AS, negara-negara Eropa tidak mengambil langkah konkret untuk mengimplementasikan komitmen mereka."
"Konten JCPOA tidak dapat diubah, dan semua pihak harus berkomitmen untuk kontennya," katanya.
Rouhani mengatakan Iran memiliki dua prioritas, pertama semua pihak di JCPOA harus sepenuhnya melaksanakan kewajiban mereka, dan kedua mengamankan keselamatan semua transportasi laut di semua jalur air, termasuk Teluk Persia dan Selat Hormuz.
Seperti diketahui, 12 bulan setelah AS menarik diri dari kesepakatan nuklir, Iran mulai mengurangi komitmennya. Badan pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional, menyebut lebih dari 10 persen cadangan uranium Iran kini diperkaya hingga 4,5 persen, di atas batas 3,67 persen yang ditetapkan dalam kesepakatan 2015.
PBB juga menemukan bahwa persediaan total uranium Iran, yang dalam perjanjian tidak boleh lebih dari 300kg, sekarang sudah sebanyak 360kg.
Iran belum merinci apa langkah ketiga dalam mengurangi komitmennya terhadap kesepakatan itu. Namun Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam sebuah wawancara mengatakan, langkah itu akan diambil pada 6 September.
KEYWORD :Iran Uni Eropa Perjanjian Nuklir