Sabtu, 23/11/2024 01:37 WIB

Zarif Pastikan Iran tetap Jual Minyak Terlepas Ada Ancaman AS

 Washington memasukkan daftar hitam kapal tanker Adrian Darya 1 Iran dan menjatuhkan sanksi kepada kaptennya.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif

Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan, Amerika Serikat (AS) menggunakan pembajakan dan ancaman untuk menghentikan penjualan minyak Iran, tetapi Teheran akan terus menjual minyak ke setiap dan semua pembeli.

"AS terlibat dalam pembajakan & ancaman untuk mencegah Iran dari menjual minyak kepada pelanggan tradisional. Berhenti mengomel @SecPompeo: Kami akan menjual minyak kepada setiap & semua pembeli," kata Zarif di akun Twitter pribadinya Sabtu (31/8).

Zarif mengatakan, AS sudah menargetkan Iran di sektor-sektor yang berbeda, tetapi menekankan bahwa Teheran akan mengatasi tekanan dan pembatasan seperti sebelumnya, yang membuat Washington kecewa.

"Iran membangun rudal setelah Washington membantah Teheran sebagai alat pertahanan dan kemudian AS mengeluh," kata Zarif..

"AS menolak bahan bakar nuklir kami: Kami membuatnya & AS mengeluh," tambahnya.

Kicauan Zarif hanya sehari setelah Washington memasukkan daftar hitam kapal tanker Adrian Darya 1 Iran dan menjatuhkan sanksi kepada kaptennya.

"Kantor Departemen Pengendalian Aset Asing (OFAC) Departemen Keuangan AS mengambil tindakan hari ini terhadap Adrian Darya 1, kapal tanker minyak yang mengangkut 2,1 juta barel minyak mentah Iran yang pada akhirnya menguntungkan IRGC-QF," tulis Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan pada Jumat (30/8).

Sebelumnya, AS mengancam mereka yang berpotensi membantu kembalinya kapal tanker yang telah dirilis oleh Gibraltar setelah lebih dari sebulan ditahan di sana oleh Inggris.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri dikutip Reuters mengatakan pada 19 Agustus bahwa membantu kapal itu memiliki konsekuensi kriminal yang potensial.

Pada 4 Juli, pasukan angkatan laut Inggris menahan kapal, yang awalnya dikenal Grace 1, dan muatannya di Selat Gibraltar dengan dalih dicurigai membawa minyak mentah ke Suriah yang sedang di bawah sanksi unilateral Uni Eropa.

Teheran, bagaimanapun, membantah klaim London tentang tujuan kapal tanker itu dan mengecam penyitaan itu sebagai bentuk pembajakan di laut.

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat Irak Timur Tengah Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :