Kanselir Jerman, Angela Merkel (Foto: Financial Tribune)
Beijing, Jurnas.com - Kanselir Jerman, Angela Merkel mengatakan perang perdangan China-Amerika Serikat (AS) sangat mempengaruhi seluruh ekonomi dunia. Ia pun berharap kedua ekonomi terbear dunia itu dapat segera menemukan titik temu.
Merkel melontarka pernyataan tersebut pada awal pembicaraan resmi dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di Aula Besar Rakyat di Beijing selama perjalanan dua hari ke China, Jumat (6/9).
"Kami berharap akan ada solusi dalam perselisihan perdagangan dengan AS karena itu mempengaruhi semua negara di dunia," kata Merke kepada Li, dilansir dari Reuters.
Ekonomi Jerman mengalami kontraksi di lini ekspor ke level yang lebih lemah pada kuartal kedua. Ekonom terkemuka mengatakan sedang ekonomi Jerman menghadapi resesi, karena perusahaan-perusahaan Jerman terperangkap perang dagang AS-China.
Saat Presiden AS, Donald Trump menekan perusahaan AS memutuskan hubungan dengan China dan membuat lebih banyak produk mereka di Paman Sam, Merkel ingin memulai fase baru dalam hubungan Uni Eropa dengan China.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Merkel mendorong kesepakatan investasi Eropa dengan Beijing, bahkan saat Washington mengenakan tarif untuk melawan praktik perdagangan tidak adil China. Sekutu AS, termasuk Jerman,mengatakan, tarif Trump bukan opsi untuk menyelesaikan masalah kedua negara tersebut.
Jerman, yang melakukan hubungan bisnis dalam bentuk barang dengan China sekitar USD111 miliar pada paruh pertama tahun 2019, memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa pada 2020.
Saat ini Merkel merencanakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa-Tiongkok dengan tujuan mencapai sikap bersama Eropa terhadap ekonomi terbesar kedua di dunia.
KTT itu bertujuan untuk melawan pendekatan pemisahan dan aturan China untuk berurusan dengan blok Eropa, di tengah upaya Beijing mempromosikan proyek infrastruktur dunia di bawah inisiatif pengembangan Belt and Road-nya yang menjadikannya sebagai negara berpengaruh di Uni Eropa bagian timur.
Menjelang keberangkatannya ke China, para aktivis terkemuka Hong Kong menulis surat kepada kanselir yang mendesaknya berjaga-jaga dalam pembicaraan dan urusan bisnisnya dengan Beijing.
Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, menarik RUU ekstradisi yang memicu berbulan-bulan protes yang sering disertai kekerasan sehingga kota yang diperintah China itu dapat bergerak maju, tetapi beberapa mengatakan langkah itu tidak cukup.
KEYWORD :Perang Dagang Amerika Serikat Angela Merkel Uni Eropa