Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Jakarta, Jurnas.com - Setelah melakukan pembekalan anggota legislatif di Jawa Barat dan Jawa Timur, DPP PDI Perjuangan memberikan perhatian khusus untuk Aceh.
Seluruh pengurus PDI Perjuangan di 23 Kabupaten Kota beserta seluruh anggota legislatif dari Aceh mendapat pembekalan khusus pada hari Sabtu-Senin, 7-9 September 2019.
Konsolidasi Aceh rencana akan dibuka oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan pembekalan akan dilakukan oleh Djarot Syaiful Hidayat, Ketua DPP Bid Ideologi dan kaderisasi; Achmad Basarah, Ketua DPP Bid Luar negeri dan sekaligus Wakil Ketua MPR; Prof DR Rochmin Dahuri dan Arif Wibowo.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, konsolidasi di Aceh kedepankan gotong royong dan membuka tangan lebar-lebar bagi terwujudnya persaudaraan sejati dengan seluruh lapisan masyarakat Aceh.
"Strategi penggalangan dan komunikasi politik di Aceh pun mengalami perubahan dengan lebih memahami kultur dan kehidupan rakyat Aceh," ujar Hasto, Sabtu (7/9/2019).
Kata Hasto, berpolitik bagi PDI Perjuangan adalah membangun peradaba Indonesia Raya berdasarkan Pancasila. Karenanya jalan kebudayaan dikedepankan.
Seluruh kader PDI Perjuangan diminta untuk terus perkuat konsolidasi Partai; lakukan pendidikan politik dan kaderisasi kepemimpinan Partai.
Hasto meyakini, PDI Perjuangan di Aceh akan sukses dibawah trio kepemimpinan visioner, yakni Ketua DPD Muslahuddin Daud, Sekretaris DPD Yunia Sofiasti, dan bendahara DPD Hamdani.
Muslahuddin Daud adalah praktisi pertanian berpengalaman luas sebagai konsultan World Bank; Yunia Sofiasti, seorang politisi muda dengan pengalaman luas sebagai seorang arsitek; dan Sdr. Hamdani merupakan aktivis PMII sekaligus pengusaha kopi.
"PDI Perjuangan terus bergerak, menyatu dengan urat nadi kehidupan masyarakat Aceh," tuntas Hasto Kristiyanto, Sekjen DPP PDI Perjuangan.
Pembekalan Konsolidasi PDIP Aceh