Sabtu, 23/11/2024 12:01 WIB

China Sebut Strategi Tekanan Maksimum AS di Iran Keliru

AS mengintensifkan ketegangan dengan Iran setelah negara itu menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015.

Juru bicara kementerian luar negeri China Hua Chunying mengatakan Beijing akan menjadi tuan rumah lima kekuatan nuklir utama minggu depan. File Foto oleh Stephen Shaver / UPI

Teheran, Jurnas.com -  China mengatakan strategi tekanan maksimum Amerika Serikat (AS) terhadap Iran adalah penyebab ketegangan yang sedang berlangsung atas program nuklir Teheran. Karena itu, Negeri Tirai Bambu itu mendesak Washington mengakhiri praktik yang salah tersebut.

"Kami percaya, tekanan maksimum AS adalah penyebab utama ketegangan nuklir Iran saat ini. AS harus meninggalkan praktik yang salah, seperti sanksi unilateral dan tekanan maksimum pada Iran," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri ChinaHua Chunying di Beijing, Senin (9/9).

AS mengintensifkan ketegangan dengan Iran setelah negara itu menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015, yang dicapai antara kekuatan-kekuatan utama dunia, Mei lalu dan menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran.

Menanggapi tindakan AS, Iran mengambil tindakan balasan, mengurangi beberapa batasan yang ditetapkan oleh kesepakatan nuklir, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang dicapai antara Teheran dan negara-negara besar dunia pada Juli 2015.

Sebagai langkah ketiga dan terakhir dalam pengurangan komitmennya, Iran mengaktifkan 20 IR-4 dan 20 IR-6 sentrifugal untuk tujuan penelitian dan pengembangan setelah Eropa gagal selama 60 hari memenuhi tuntutan Iran dan berkomomitmen di bawah kesepakatan multilateral.

Iran mengatakan tindakan pembalasannya itu dapat dibalik begitu Eropa menemukan cara praktis untuk melindungi perdagangan bersama dari sanksi AS, yang diberlakukan kembali tahun lalu ketika Presiden Donald Trump keluar dari JCPOA.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan, pengabaian terhadap hukum internasional telah meningkat selama beberapa tahun terakhir, menggambarkan ini sebagai alasan untuk meningkatkan kerja sama internasional antara Iran dan China.

"Tidak memperhatikan peraturan internasional dan penghinaan terhadap hukum internasional meningkat dan inilah mengapa kedua negara Iran dan Cina, sebagai teman lama, perlu memperluas kerjasama bilateral mereka," kata Zarif saat bertemu rekannya, Wang Yi, di Beijing akhir bulan lalu

Di tempat lain di tempat persnya, Hua meminta semua pihak di JCPOA untuk tetap berkomitmen untuk implementasi penuh dan efektif dari perjanjian komprehensif.

Ia menyatakan harapan bahwa pihak-pihak terkait akan mengadakan pertemuan untuk mendorong situasi nuklir Iran untuk mereda. "China akan terus melakukan upaya bersama dengan semua pihak yang berkepentingan untuk tujuan ini," ujar Hua.

KEYWORD :

Kesepakatan Nuklir Iran Amerika Serikat China Hua Chunying




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :