Dokumen Kapal tanker pembawa minyak Arab Saudi tiba di Pelabuhan Aden Yaman (Foto: Al Arabiya)
Jakarta, Jurnas.com - Pada sesi perdagangan pagi ini, harga minyak naik sekitar dua persen. Gegaranya, setelah menteri energi baru Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman akan tetap dengan kebijakan negaranya membatasi produksi minyak mentah untuk mendukung harga.`
Pangeran Abdulaziz, putra Raja Saudi Salman dan anggota lama delegasi Saudi untuk Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), menggantikan Khalid al-Falih pada Minggu (8/9/2019).
"Pengumuman akhir pekan tentang perubahan kepemimpinan dalam kementerian perminyakan Saudi disertai dengan saran kuat bahwa pembatasan produksi akan terus berlanjut sampai pasar mencapai keseimbangan yang lebih baik," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates, dalam sebuah catatan dilansir Antara.
Jennifer Lopez Merasa Cinta Sejati, Jennifer Garner Ungkap Sifat Sebenarnya dari Ben Affleck
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November naik 1,05 dolar AS atau 1,7 persen menjadi ditutup pada 62,59 dolar AS per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik 1,33 dolar AS atau 2,4 persen menjadi menetap di 57,85 dolar AS per barel.
Pangeran Abdulaziz mengatakan pilar kebijakan Arab Saudi tidak akan berubah dan kesepakatan global untuk memotong produksi minyak sebesar 1,2 juta barel per hari akan bertahan.
Dia menambahkan bahwa apa yang disebut aliansi OPEC+ antara OPEC dan negara-negara non-anggota termasuk Rusia akan bertahan untuk jangka panjang.
Produksi minyak OPEC pada Agustus naik untuk bulan pertama tahun ini karena pasokan yang lebih tinggi dari Irak dan Nigeria melebihi pengekangan oleh Arab Saudi dan kerugian yang disebabkan oleh sanksi AS terhadap Iran.
Pada Minggu (8/9/2019), Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail al-Mazrouei mengatakan OPEC dan produsen non-OPEC "berkomitmen" untuk mencapai keseimbangan pasar minyak.
KEYWORD :
Arab Saudi Harga Minyak Raja Salman Pangeran Abdulaziz