Presiden ke-3 RI BJ Habibie (paling kanan) bersama Menristekdikti Mohamad Nasir (tengah)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir berpandangan bahwa mendiang Bacharuddin Jusuf Habibie, pada masanya merupakan sosok yang berhasil melakukan transformasi peradaban pada pendidikan tinggi.
Pendidikan tinggi yang sebelumnya berorientasi pada akademik, didorong oleh almarhum untuk lebih dekat kepada teknologi dan riset.
"Bahkan beliau meletakkan dasar-dasar Kemenristekdikti, yang prestasinya menurut saya luar biasa di kelas dunia. Ini yang harus kita apresiasi," kata Nasir pada Rabu (11/9) di Jakarta.
Tidak Enak Jadi Menteri
Nasir menambahkan bahwa dirinya banyak belajar dari sosok almarhum yang pernah menjabat sebagai Presiden ke-3 RI dan Wakil Presiden ke-7 RI tersebut.
Dia mengatakan tak berlebihan jika mendiang Habibie yang pernah menjabat sebagai Menristek era Presiden Soeharto, disebut sebagai `Bapaknya Enginer Indonesia`, karena jasanya pada Tanah Air.
"Saya berguru pada beliau. Saya katakan (beliau) itu maha guru dan enginer Indonesia, dan juga Bapaknya Enginer Indonesia," tutur Nasir.
Seperti diketahui, Habibie meninggal dunia dalam usia 83 tahun, setelah dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) sejak 1 September 2019 lalu.
Thareq Habibie putra dari BJ Habibie menyampaikan kabar duka, bahwa Habibie meninggal dunia pukul 18.05 WIB, Rabu 11 September 2019.
KEYWORD :BJ Habibie Wafat Menristekdikti