Sabtu, 23/11/2024 10:33 WIB

Dukung Revisi UU KPK, ARJ Kecam Pernyataan Novel Baswedan

ARJ juga menganggap KPK masih memiliki warna lama meskipun telah memiliki pimpinan baru.

Joshua Napitupulu

Jakarta, Jurnas.com - Sekitar 1000 orang yang terhimpun dalam Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) menggelar aksi demonstrasi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mereka menilai KPK perlu dirombak karena banyak kebobrokan didalamnya. ARJ juga menganggap KPK masih memiliki warna lama meskipun telah memiliki pimpinan baru.

Salah satu pimpinan ARJ, Joshua Napitupulu menyebut dominasi wadah pegawai KPK (WP KPK) sebagai pengatur segala keputusan KPK, bahkan dapat mengatur terjadinya tebang pilih kasus yang selama ini dilakukan KPK.

"Didalam tubuh KPK ada seseorang yang berinisial NB (Novel Baswedan). Bahkan beberapa hari yang lalu, ia berani menyatakan bahwasanya para koruptor berterimakasih kepada presiden Jokowi," ujar Joshua, disela aksi, di depan Gedung KPK, Jakarta, Senin (16/9/2019).

Pernyataan bernada arogan inilah, kata Joshua, yang membuat ARJ geram. Sebagai relawan Jokowi, mereka sangat marah, apalagi rekam jejak seorang NB juga tidak bersih.

"NB memiliki beberapa kasus yang melibatkan dirinya. Salah satunya adalah kasus Bengkulu," jelas Joshua.

"Kami relawan Jokowi yang tergabung dalam Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) bersepakat bersama seluruh elemen masyarakat untuk mengkritisi apa maksud dan tujuan seorang NB sehingga berani membuat pernyataan tersebut atau memang dugaan adanya pembangkangan di internal KPK benar adanya," tambahnya.

Sementara itu, Kordinator ARJ Aidil Fitri menyatakan sebagai relawan Jokowi kami merasa terganggu dengan Pernyataan Novel.

"Jelas kami terganggu dengan pernyataan tersebut, karena kami sebagai relawan tahu betul, jika pak Jokowi merupakan pribadi yang bersih," kata Aidil.

KEYWORD :

Revisi UU KPK Aliansi Relawan Jokowi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :