Kanselir Jerman Angela Merkel akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Uni Demokratik Kristen setelah partai itu mengalami kerugian besar pada hari Minggu
Berlin, Jurnas.com - Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan, kembali pada perjanjian nuklir tahun 2015 yang Iran capai dengan enam negara adidaya adalah satu-satunya cara untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah.
"Negara Eropa percaya, kesepakatan untuk menghentikan Iran memperoleh kemampuan nuklir militer adalah bangunan yang perlu kita kembali kepadany, " kata Merkel saat konferensi pers dengan Raja Yordania Abdullah II di Berlin, Selasa (17/9).
Ia mencontohkan ketegangan di wilayah itu dalam beberapa hari terakhir dan mengatakan negaranya lebih memilih proses diplomatik untuk menenangkan situasi.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
"Jerman akan selalu mendukung de-eskalasi dan solusi jangka panjang (yang) hanya mungkin melalui proses politik," kata Merkel.
Ketegangan memanas antara Iran dan Amerika Serikat (AS) sejak Presiden Donald Trump secara sepihak menarik AS keluar kesepakatan nuklir multilateral, dan memberlakukan sanksi terberat untuk menekan Negeri Para Mullah.
Dalam menanggapi langkah AS, Teheran mengurangi komitmennya di bawah pakta nuklir yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Namun, Iran menegaskan bahwa tindakan pembalasannya bisa kembali begitu Eropa menemukan cara-cara praktis untuk melindungi perdagangan bersama dari sanksi AS.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Pekan lalu, Merkel mengatakan Eropa sudah membuat pilihan mengenai kesepakatan bersejarah Iran dan akan mematuhi perjanjian itu.
Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi mengatakan, komunitas internasional harus kompak mengutuk perilaku destruktif AS dan terorisme ekonomi terhadap negara-negara lain.
Pada Mei, para pemimpin Rusia, Prancis dan Jerman menggarisbawahi perlunya tetap menghidupakan JCPOA. Mereka berkomitmen untuk meningkatkan hubungan dagang dengan Iran meskipun Washington secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut.
Kremlin mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin, Kanselir Jerman Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyuarakan dukungan untuk perjanjian tersebut selama sambung telepon.
KEYWORD :Kanselir Jerman Amerika Serikat Angela Merkel Kesepakatan Nuklir