Sabtu, 23/11/2024 02:55 WIB

Tanpa Internet, Mendikbud Tegaskan Digitalisasi di Wilayah 3T Tetap Jalan

Caranya ialah dengan cara memanfaatkan server offline, di mana guru dan siswa dapat mengunduh konten pembelajaran, melalui jaringan lokal di sekolah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy (Foto: Muti/Jurnas)

Natuna, Jurnas.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan digitalisasi sekolah di kawasan 3T (terdepan, terluar, tertinggal) tetap berjalan, kendati daerah tersebut belum tersambung internet.

Caranya ialah dengan cara memanfaatkan server offline, di mana guru dan siswa dapat mengunduh konten pembelajaran, melalui jaringan lokal di sekolah.

"Kan sudah ada server dan semua konten yg diperlukan akan dikirim langsung dari pusat," kata Muhadjir usai mengunjungi Kampung Segeram, Bunguran Barat, Natuna, Kepulauan Riau pada Kamis (19/9).

"Jadi dari server itu dibantu dengan WiFi di sekolah, siswa-siswa setiap saat bisa mengunduh konten atau materi yang disediakan di sekolah," lanjut dia.

Di Kampung Segeram, masyarakat mengeluh karena belum ada listrik dan jaringan internet yang masuk. Untuk penerangan, mereka biasanya menggunakan tenaga panel surya.

Anehnya, dengan fasilitas umum terbatas tersebut, Kampung Segeram tidak termasuk kategori wilayah 3T, sehingga tidak ada bantuan khusus untuk para guru.

Terkait hal itu, Mendikbud mengaku bahwa selama ini pihaknya menetapkan kawasan 3T berdasarkan data dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

"Mestinya Kemdikbud tidak mengikuti parameter Kemendes. Jadi ini akan kita tinjau lagi," papar dia.

Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Natuna, Mendikbud membagikan 1.142 komputer tablet untuk siswa kelas VI, VII, dan X.

Pemberian itu dalam rangka digitalisasi sekolah, yang memanfaatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi dan BOS Kinerja.

KEYWORD :

Mendikbud Muhadjir Effendy Digitalisasi Sekolah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :