Javad Zarif
Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif sudah memperingatkan, negara mana pun yang melancarkan perang melawan Iran tidak akan dapat mengakhirinya sendiri.
Dalam sebuah wawancara dengan program CBS News `Face the Nation pada Sabtu (21/9), Zarif mengatakan, perang dengan Iran tidak akan selalu terbatas pada perbatasan Iran.
Ia mengatakan bahwa Iran tidak akan pernah berusaha memulai perang, namun mengingatkan, siapa pun yang melancarkan perang melawan Iran tidak akan menjadi orang yang mengakhirinya.
Peringatan Zarif itu disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, saat Amerika Serikat berusaha menuduh Iran melakukan serangan terhadap infrastruktur minyak timur Abab Arab Saudi pada tanggal 14 September.
Iran telah membantah peran dalam serangan yang telah diklaim oleh gerakan Houthi Ansarullah yang berkuasa di Yaman. Serangan-serangan itu sangat memengaruhi produksi minyak Arab Saudi dan mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh pasar global.
Zarif mengatakan keputusan AS untuk memperkuat pasukan di Teluk Persia setelah serangan di Arab Saudi, mengatakan langkah-langkah seperti itu tidak akan membantu mengurangi situasi di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Zarif juga mengkritik Washington menyusul sanksi terhadap perbankan dan lembaga keuangan di Iran. Ia mengatakan, sanksi setelah serangan terhadap Arab Saudi, adalah upaya putus asa yang berusaha untuk menghalangi warga Iran mendapatkan obat-obatan dan makanan.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
"Tapi ini berbahaya dan tidak dapat diterima sebagai upaya memblokir ... akses rakyat Iran ke makanan dan obat-obatan," kata Zarif sehari setelah AS mengumumkan sanksi pada bank sentral Iran dan dana kekayaan negara itu.
Zarif yang sedang di New York diperkirakan akan bertemu para menteri luar negeri dari negara-negara penandatangan perjanjian internasional utama tentang program nuklir Iran yang telah menderita sejak Mei tahun lalu ketika AS menarik diri dari pakta tersebut.
Laporan mengatakan Zarif sudah mengadakan pertemuan menteri pertama dengan Yusuf bin Alawi, menteri luar negeri Oman, sebuah negara di Teluk Persia yang bertindak sebagai mediator antara Iran dan AS selama pembicaraan yang mengarah pada perjanjian nuklir 2015 antara Iran.
KEYWORD :Arab Saudi Javad Zarif Kesepakan Nuklir Amerika Serikat