Para demonstran pro-demokrasi di Hong Kong bentrok dengan polisi di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di pulau itu
Jakarta, Jurnas.com - Para demonstran pro-demokrasi di Hong Kong bentrok dengan polisi di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di pulau itu pada Minggu (22/09) waktu setempat.
Dilansir UPi, demonstran menargetkan bisnis yang terhubung ke daratan China atau yang dipandang pro-pemerintah atau pro-polisi selama 16 minggu berturut-turut protes.
Pusat perbelanjaan New Town Plaza di distrik Sha Tin menjadi pusat protes Minggu ketika ratusan demonstran membentangkan spanduk yang menuduh polisi menyalahgunakan hukum, membebani tanda terima reservasi, menghancurkan layar video dan memasang barikade yang menghalangi akses ke stasiun kereta api yang terhubung.
Bamsoet bersama Sejumlah Menteri Kabinet dan Wartawan Senior Nikmati Pagi di Kawasan Sarinah
Polisi anti huru hara tiba di lokasi dan mengarahkan semprotan merica ke demonstran sementara mal akhirnya ditutup dan pembeli didesak untuk pergi.
Polisi menembakkan gas air mata ke demonstran di jalan-jalan di sekitar mal ketika demonstran melemparkan batu bata ke petugas.
Rencana untuk menggunakan barikade untuk mengganggu transportasi ke bandara Internasional Hong Kong diedarkan di media sosial dan aplikasi pengiriman pesan, tetapi polisi anti huru hara dikerahkan ke stasiun kereta api bandara utama sebagai tindakan pencegahan.
Demonstran juga merusak stasiun Mass Transit dan menodai bendera Tiongkok dengan menginjak-injaknya dan melemparkannya ke sungai.
Protes hari Minggu terjadi setelah bentrokan antara polisi dan demonstran pada hari Sabtu di mana setidaknya seorang gadis berusia 13 tahun ditangkap sehubungan dengan pembakaran bendera Tiongkok. Polisi pada hari Minggu mengatakan bahwa dia telah diberi jaminan.
KEYWORD :Demonstran Hong Kong Anti Demokrasi Pusat Perbelanjaan