Rabu, 27/11/2024 17:31 WIB

Inggris Ikut-ikutan Tuding Iran Serang Kilang Minyak Saudi

AS dan Arab Saudi telah menyalahkan Iran atas serangan yang terjadi 14 September 2019 lalu, yang pada awalnya mengurangi separuh produksi minyak Saudi. Gerakan Houti yang selaras dengan Iran telah mengklaim bertanggung jawab.

Aramco (Foto: Ahmed Jadallah/Reuters)

London, Jurnas.com - Inggris yakin Iran merupakan pihak yang harus bertanggung jawab atas serangan terhadap kilang minyak Arab Saudi. Dengan demikian, London akan bekerja sama dengan Amerika Serikat dan sekutu Eropa, untuk memberikan tanggapan bersama.

AS dan Arab Saudi telah menyalahkan Iran atas serangan yang terjadi 14 September 2019 lalu, yang pada awalnya mengurangi separuh produksi minyak Saudi. Gerakan Houti yang selaras dengan Iran telah mengklaim bertanggung jawab.

"Inggris mengaitkan tanggung jawab dengan tingkat probabilitas yang sangat tinggi kepada Iran untuk serangan Aramco. Kami kira sangat mungkin memang Iran yang bertanggung jawab," kata Johnson pada Senin (23/9) dikutip dari Reuters.

"Kami akan bekerja dengan teman-teman Amerika kami dan teman-teman Eropa kami untuk membangun tanggapan, yang mencoba untuk mengurangi ketegangan di wilayah Teluk," imbuh dia.

Seorang pejabat pemerintah Inggris mengatakan klaim tanggung jawab Houti "tidak masuk akal," dengan skala, kecanggihan dan jangkauan serangan yang tidak konsisten dengan kemampuan mereka.

"Tidak masuk akal itu tidak akan diizinkan oleh pemerintah Iran," kata pejabat itu.

Ditanya apakah Inggris akan mengesampingkan aksi militer, Johnson mengatakan akan mengawasi dengan cermat proposal Amerika Serikat, untuk berbuat lebih banyak dalam rangka membantu mempertahankan Arab Saudi.

"Jelas jika kita diminta, baik oleh Saudi atau oleh Amerika, untuk memiliki peran maka kita akan mempertimbangkan dengan cara apa kita bisa berguna," tegas dia.

Johnson menyebut dia akan membahas tindakan Iran di kawasan itu dengan Presiden Hassan Rouhani pada pertemuan PBB, serta mendorong pembebasan beberapa warga Iran berkebangsaan ganda yang menurutnya ditahan "secara ilegal dan tidak adil."

KEYWORD :

Inggris Arab Saudi Iran Amerika Serikat Kilang Minyak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :