Presiden AS Donald Trump menghadiri Piknik Kongres di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, pada 21 Juni 2019. (Foto: AFP)
New York, Jurnas.com - Ketua DPR AS, Nancy Pelosi mengumumkan secara resmi penyelidikan pemakzulan Presiden Donald Trump setelah kepala negara itu diketahui memerintahkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy melakukan menyelidikan kepada salah satu saingan politiknya.
Laporan sejumlah media mengatakan Trump menekan Zelenskiy untuk menyelidiki kandidat calon presiden Partai Demokrat Joe Biden dan putranya, Hunter, yang pernah bekerja di sebuah perusahaan gas Ukraina.
"Anda akan melihat betapa sangat bersahabat dan tepatnya pembicaraan telepon itu. Tidak ada tekanan, dan tidak seperti mantan Wakil Presiden Joe Biden dan putranya, tidak ada janji imbalan! Ini tidak lebih dari sekadar kelanjutan upaya mencari-cari kesalahan terbesar dan paling merugikan sepanjang sejarah!" ujar Trump di akun Twitternya, Selasa (24/9).
Sebelumnya, Trump juga mengatakan kepada stafnya untuk menahan sekitar 400 juta dolar dana bantuan bagi Ukraina selama beberapa hari sebelum melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
"Soal menahan anggaran tersebut, semuanya sudah dikucurkan. Tetapi keluhan saya selalu, dan saya akan menahan lagi, dan akan terus menerus menahan dana seperti itu hingga Eropa dan negara-negara lain ikut berkontribusi pada Ukraina," katanya.
Trump membantah melakukan kesalahan ketika menelpon Zelenskiy, tetapi mengakui bahwa ada tekanan terkait Joe Biden. "Apa yang Joe Biden lakukan bagi putranya merupakan sesuatu yang seharusnya diselidiki," ujarnya.
Tim kampanye Joe Biden mengatakan, mantan presiden itu berencana menyerukan Kongres untuk memulai proses pemakzulan terhadap Trump, jika pemerintahnya tidak mulai bekerjasama secara penuh dengan penyelidikan Kongres dan memenuhi perintah pengadilan. (voa)
Nancy Pelosi Donald Trump Amerika Serikat