Kebakaran hutan Amazon (foto: UPI)
Brasilia, Jurnas.com - Presiden Brazil Jair Bolsonaro menyebut sejumlah media dunia telah mengabarkan kebohongan, terkait kebakaran hutan tropis Amazon, dan menuduh negara-negara yang mengkritiknya memiliki "semangat kolonialis".
Bicara di atas podium Sidang Umum PBB tahun ini, Bolsonaro yang merupakan pemimpin sayap kanan, memuji Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump karena menghormati kedaulatan negaranya.
Pidato itu datang seminggu setelah laporan Human Rights Watch yang menuduh Bolsonaro memberikan lampu hijau kepada para penebang liar, dan dinilai gagal melindungi mereka yang mempertahankan hutan hujan terbesar di dunia itu.
"Amazon tidak dibinasakan atau dibakar oleh api. Media berbohong," tegas Bolsonaro, dalam pidato berdurasi 32 menit dikutip dari CNA pada Rabu (25/9).
"Adalah keliru mengatakan bahwa Amazon merupakan warisan umat manusia, dan kesalahpahaman yang dikonfirmasi oleh para ilmuwan untuk mengatakan bahwa hutan Amazon kita adalah paru-paru dunia," imbuh dia.
Bolsonaro juga mengecam para penentangnya, mengatakan bahwa sementara setiap negara memiliki masalah, laporan yang sensasional di media internasional "membangkitkan sentimen patriotik kami."
"Menggunakan dan menggunakan kekeliruan ini, oleh negara-negara tertentu, bukannya membantu, tapi malah berperilaku tidak sopan dan dengan semangat kolonialis," kata dia.
Dengan mengarahkan kemarahannya ke Prancis, Bolsonaro mengungkapkan bahwa salah satu negara selama pertemuan G7 baru-baru ini berani menyarankan penerapan sanksi kepada Brasil, tanpa berkonsultasi atau bahkan mendengarkan Brasil.
Seperti diketahui, Prancis dan Irlandia telah mengancam akan memblokir perjanjian perdagangan antara Uni Eropa dan negara-negara Amerika Selatan, termasuk Brasil karena kebijakan lingkungan Bolsonaro.
"Saya tidak akan pernah mendukung seorang pemimpin yang mempertanyakan fakta-fakta ilmiah. Kita perlu menghormati orang-orang Brasil serta kebenaran untuk membuat kemajuan," ujar Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Penggundulan hutan Amazon hampir dua kali lipat dalam delapan bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018, menjadi 6.404 km persegi.
Akselerasi deforestasi dipersalahkan atas peningkatan tajam kebakaran tahun ini, yang ditunjukkan oleh angka resmi telah mencapai hampir 124.000, saat lahan dibuka dan dibakar untuk memberi jalan bagi penggembalaan ternak atau tanaman.
KEYWORD :Kebakaran Hutan Amazon Brasil Sidang Umum PBB