Sabtu, 23/11/2024 12:48 WIB

Rekan Indonesia Ungkap Kekerasan Polisi terhadap Petugas Medis

Yang terjadi dengan ambulan PMI Jakarta Timur dilempar batu oleh oknum polisi. Sehingga mengakibatkan kaca-kaca  ambulans pecah.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat mendatangi petugas medis yang mengalami kekerasan saat melakukan tugas ketika terjadinya bentrok aksi demontrasi di Jakarta. (Foto: @aniesbaswedan)

Jakarta, Jurnas.com - Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia menyesalkan tindakan aparat kepolisian yang mengintimidasi, pengeroyokan, dan penangkapan petugas medis. Padahal  sedang bertugas memberikan pertolongan saat terjadinya aksi bentrok di sekitaran gedung DPR/MPR beberapa hari lalu.

"Harusnya kepolisian tahu soal UU No. 1 Tahun 2018 tentang kepalangmerahan yang mengatur tenaga medis dan palang merah dilindungi undang undang," ujar Ketua Rekan Indonesia, Agung Nugroho.

Menurutnya, bila ada konflik terjadi antara masyarakat dengan pemerintah, konflik bersenjata, tenaga medis dan PMI wajib menolong dan wajib dilindungi dalam melaksanakan tugasnya.

"Bahkan pada konvensi Jenewa pada pasal 11, pasal 24-27, pasal 36, dan pasal 37 jelas disebutkan petugas kesehatan harus dihormati dan dilindungi dalam segala keadaan," ujar Agung.

Kronologis yang dilakukan Rekan Indonesia kepada salah satu petugas medis yang hingga saat ini masih trauma karena kelakukan kepolisian, Agung mengatakan, sangat membahayakan tugas-tugas petugas medis di masa mendatang.

Petugas kepada Agung mengungkapkan, ambulans sudah standby di menara BNI yakni ambulans DKI Jakarta dan 1 unit ambulan milik PMI. "Awalnya kondisi aman. Tiba-tiba  pihak polisi melakukan represif ke pendemo.  Akibatnya semua pendemo yang ada di Palmerah sebagian lari ke arah Pejompongan. Namun terus dikejar oleh aparat," ujar Agung.

Saat itulah, mulai ada pendemo yang luka-luka. Ambulans menangani semua pasien pendemo.  Tiba-tiba polisi masuk juga ke menara BNI dan memukuli semua orang termasuk petugas medis, dan aparat juga masuk dan merusak ambulans yang ada di lokasi. 

"Yang terjadi dengan ambulan PMI Jakarta Timur dilempar batu oleh oknum polisi. Sehingga mengakibatkan kaca-kaca  ambulans pecah. Terus  diperiksa aparat dan tiba-tiba  oknum aparat tersebut teriak ini ambulan ada batunya," tutur Agung menirukan pengakuan narasumbernya.

Akhirnya ambulan dan crew diamankan oleh polisi.  Kejadian ini rekan-rekan petugas medis tidak terima. Ambulans PMI sebanyak 6 unit dan quick respon PMI (motor) sebanyak 6 unit mendatangi pihak aparat.  "Walhasil mereka semua ditahan. Dan HP mereka disita semua. "Narasumber kami bilang,  Sehingga tidak bisa berkomunikasi," ujarnya.

Narasumber Rekan Indonesia itu  menceritakan, posisinya saat itu sedang berada di ATM karena berencana  ingin  beli minum dan makan untuk  crew. Usai dari situ, semua tim medis sudah tidak ada di tempat. Kemudian disusul dengan menggunakan motor dan posisi ambulans sudah tidak ada.

Saat standby di RS Minto Harjo, petugas media tersebut bertemu dengan 4 crew quick responder dari Jakarta Pusat.  Mereka antara lain, Aris, Nanang, Aji, Ferdi. "Mereka ini adalah 4 orang crew PMI yang mengalami penganiayaan oleh aparat," ujar Agung.

Nah ini ironisnya, tutur Agung. 4 orang crew PMI unit quick respons (motor) mengalami kekerasan dipukul dan dianiaya aparat. Mereka diselamatkan oleh anggota Marinir yang mengetahui itu petugas medis.

"Tapi yang terjadi,  9 orang anggota Marinir malah dikeroyok oleh puluhan polisi. Dan akhirnya crew PMI  menyelamatkan diri masuk gedung menara BNI beserta anggota Marinir," cerita Agung dari narasumber petugas medisnya itu.

Pada pukul 02.00 atau dinihari, petugas medis kembali ke markasnya masing-masing demi keamanan sambil menunggu kabar dari rekan lainnya yang ditahan aparat.

Para petugas media yang ditahan itu, akhirnya dibebaskan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui twitternya menginformasi pembebasan tiga petugas ambulans.

"Alhamdulillah, wa syukurillah... ?Syukur yg mendalam, ketiga petugas Ambulans Gawat Darurat dari Puskesmas Kec. Pademangan yg sempat ditahan oleh Polda Metro Jaya telah kembali pulang," tulis Anies dalam keterangan foto dan video yang diunggah di akun Instagram-nya, @aniesbaswedan, Kamis (26/9) malam.


KEYWORD :

Aksi Massa Petugas Medis Agung Nugroho Rekan Indonesia Anies Baswedan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :