Sabtu, 23/11/2024 09:40 WIB

Iran Masih Siap Bahas Pertukaran Tahanan dengan AS

Ghodskani dalam keadaan hamil saat Polisi Federal Australia menangkapnya atas nama otoritas AS pada 2017 atas tuduhan melanggar sanksi AS terhadap Iran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Seyyed Abbas Mousavi (Foto: Presstv)

Teheran, Jurnas.com - Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan Republik Islam masih siap untuk menegosiasikan pertukaran tahanan dengan Amerika Serikat (AS).

"Republik Islam Iran, sebagaimana juga diumumkan (Menteri Luar Negeri Iran) Mohammad Javad Zarif, siap untuk memulai pembicaraan tentang pertukaran tahanan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, Jumat (27/9).

Pejabat Iran membuat komentar di sebuah presser tentang pembebasan seorang wanita Iran setelah menghabiskan lebih dari dua tahun di balik jeruji besi di Australia dan AS.

Sebelumnya, Selasa (24/9) pengadilan federal AS memvonis Negar Ghodskani, yang sudah diekstradisi ke AS dari Australia, diberikan hukuman 27 bulan dibui atas dugaan pelanggaran sanksi AS.

Ghodskani dalam keadaan hamil saat Polisi Federal Australia menangkapnya atas nama otoritas AS pada 2017 atas tuduhan melanggar sanksi AS terhadap Iran. Perempuan itu diketahui membeli komponen dan produk elektronik AS untuk dikirim  secara terbatas ke Iran.

Mousavi mengatakan kepada wartawan bahwa Ghodskani yang ditahan sekitar tiga tahun lalu di Australia atas permintaan pejabat AS berdasarkan tuduhan yang tidak berdasar dan ditahan dalam kondisi yang sangat sulit dan tidak manusiawi.

Ia menambahkan bahwa selama penahanannya, dukungan konsuler untuk warga negara Iran yang tidak bersalah ini telah menjadi agenda kedutaan besar Iran di Australia dan Kementerian Luar Negeri.

Mousavi menambahkan, Ira memprotes ekstradisi Ghodskani ke AS yang dilakukan karena melanggar peraturan dan hak-haknya.

Ia mencatat bahwa Kementerian Luar Negeri Iran sangat mementingkan pemulihan hak semua warga negara Iran yang dituntut secara kejam oleh sistem peradilan AS dengan dalih melanggar sanksi AS terhadap Iran.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menolak  membahas kemungkinan pertukaran tahanan AS-Iran.  "Jadi, saya tidak pernah berbicara tentang masalah sensitif seperti yang Anda jelaskan di sana," kata Pompeo kepada wartawan di New York.

Menteri luar negeri Iran pada bulan April secara terbuka menyatakan kesiapan Teheran untuk pertukaran tahanan dengan AS. Zarif mengatakan sudah diberi wewenang untuk menegosiasikan kesepakatan dengan para pejabat Amerika.

Ia meminta Washington untuk menukar semua warga Iran yang dipenjara di AS dan permintaan ekstradisi dari AS, sebagian besar karena dugaan pelanggaran pembatasan ekspor AS dan pelanggaran sanksi, dengan yang dipenjara di Iran.

KEYWORD :

Pertukaran Tahanan Amerika Serikat Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :