Sabtu, 23/11/2024 10:14 WIB

Diwarnai Kerusuhan, Demonstran Minta Presiden Haiti Mundur

Ribuan pengunjuk rasa yang berusaha menggulingkan Presiden Jovenel Moise menyerang bisnis dan gedung-gedung pemerintah di seluruh Haiti pada hari Jumat,

Aksi demokrasi di Haiti untuk menggulingkan Presiden Jovonel Mouse (foto: Nytimes)

Jakarta, Jurnas.com - Ribuan pengunjuk rasa yang berusaha menggulingkan Presiden Jovenel Moise menyerang bisnis dan gedung-gedung pemerintah di seluruh Haiti pada hari Jumat, menciptakan kekacauan di jalan-jalan setelah penghentian layanan vital selama beberapa minggu yang telah merusak ekonomi negara yang sakit dan mengguncang presiden yang sudah tergoncang.

Di ibu kota, Port-au-Prince, ratusan pendukung oposisi menggeledah kantor polisi yang digunakan oleh unit taktis khusus, mengangkut perabot kantor dan bahkan rompi Kevlar dan amunisi. Kantor penyewaan mobil Avis dan cabang Western Union juga diserang dan dibakar.

Beberapa rumah di lingkungan Delmas dibakar dan kelompok-kelompok pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah polisi, yang menanggapi dengan gas air mata. Sebuah stasiun radio di kota Jacmel melaporkan bahwa gedung pengadilan di sana telah terbakar.

"Kami memberi tahu orang-orang yang tinggal di daerah Cite Soleil dan penduduk Haiti untuk bangkit menggulingkan pemerintah ini karena Presiden Jovenel Moise tidak melakukan apa-apa untuk kami, hanya membunuh kami," kata Francois Pericat, seorang pengunjuk rasa dilansir Nytimes.

Pemimpin oposisi berjanji bahwa tidak akan ada perdamaian sampai Pak Moise, yang menjabat pada tahun 2017, mundur.

Senator Youri Latortue, salah satu pemimpin oposisi, mengatakan bahwa jika Jovenel tidak mengundurkan diri bisa menyebabkan hal-hal yang tak diinginkan terjadi.

"Jovenel Moise akan bertanggung jawab atas semua yang terjadi di negara ini hari ini," katanya.

Haiti telah melihat protes selama berbulan-bulan atas keengganan pemerintah untuk menyelidiki tuduhan bahwa sekutu Moise telah menggelapkan dan menyia-nyiakan miliaran hasil dari program Venezuela untuk membantu Haiti dengan minyak bersubsidi.

Protes-protes itu diikuti dengan pemogokan dan demonstrasi kekerasan karena pemerintah terbukti tidak mampu mengimpor cukup bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari negara.

Selama tiga minggu, para pemimpin partai oposisi telah mengirim kelompok-kelompok pemuda ke jalan-jalan untuk menegakkan penutupan bisnis dan layanan publik, yang dijanjikan para pemimpin oposisi akan berlanjut selama akhir pekan.

KEYWORD :

Unjuk Rasa Presiden Haiti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :