Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Riyadh, Arab Saudi pada 24 Oktober 2018 (Foto: Giuseppe Cacace/AFP/Getty Images)
Riyadh, Jurnas.com - Pangeran Mahkota Arab Saudi, Mohammad Bin Salman mengatakan Jamal Khashoggi dibunuh di bawah kepemimpinannya sehingga ia bertanggung jawab. Hal itu disampaikan setelah hampir setahun setelah pembunuhan brutal jurnalis tersebut.
Insiden yang mengerikan itu menuai kecaman internasional dan akhirnya Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan penyelidikan tetapi masih ada banyak pertanyaan seputar kematiannya dan putra mahkota adalah jantung dari semua spekulasi.
Investigasi PBB yang diluncurkan pada Juni 2019 mengatakan bukti menunjukkan bahwa Salman bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi yang memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada tanggal 2 Oktober 2018 dan dilakukan oleh 15 agen intelijen Saudi.
Kaset audio yang kemudian dibagikan pemerintah Turki dengan para pemimpin dunia memverifikasi bahwa Khashoggi dibius dan kemudian dipotong-potong. Riyadh bersikeras bahwa Salman tidak tahu apa-apa tentang kejadian itu.
Riyadh berusaha meredakan situasi dengan mengkambing hitamkan 11 orang yang hingga kini tidak diketahui publik dan menghadiahi hukuman mati lima dari 11 orang tersebut.
Tetapi menurut laporan PBB, persidangan tersangka yang tidak terbuka untuk umum dan pengamat persidangan, adalah tipuan yang tidak memenuhi standar internasional. Riyadh membantah tudingan itu.
Setahun kemudian, Salman akhirnya mengomentari insiden itu dan mengatakan karena kejadian itu terjadi di bawah kekuasannya, maka ia bertanggung jawab. Namun masih bersikeras bahwa kejadian itu tidak ditungganinya dan bahkan tidak mengetahuinya.
Sebelum meninggal, Khashoggi menulis artikel pedas tentang Salman dan hukum Saudi. Kerajaan ini memiliki salah satu catatan hak asasi manusia terburuk di dunia, tetapi sekutu Baratnya gagal menempatkan masalah hak asasi manusia di atas penjualan minyak dan senjata.
KEYWORD :Arab Saudi Mohammad Bin Salman Jamal Khashoggi