Sabtu, 23/11/2024 14:36 WIB

Kisah Bupati Bogor Cueki Hasil Pilkada Demi Rawat Suami

Pasalnya, kala itu sang suami, Yanwar Permadi divonis dokter menderita kanker paru-paru stadium 4B. Gundahlah hati perempuan kelahiran 29 Mei 1968 tersebut.

Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com – Sudah lazim bila jeda waktu antara pencoblosan hingga pengumuman hasil pemilihan kepala daerah (pilkada), menjadi detik-detik yang paling menegangkan bagi para pasangan calon bupati/wali kota yang sedang bersaing.

Namun kondisi tersebut tidak dirasakan oleh Ade Munawaroh Yasin, politisi perempuan yang pernah bertarung memperebutkan kursi nomor satu Kabupaten Bogor dalam Pilkada 2018 silam, dan saat ini berstatus sebagai Bupati Bogor periode 2018-2023.

Dalam kegiatan ‘Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Payudara dan ToT Periksa Payudara Sendiri (Sadari)’ di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ade mengungkapkan bahwa dirinya tidak melewati fase deg-degan menunggu hasil Pilkada 2018.

Pasalnya, kala itu sang suami, Yanwar Permadi divonis dokter menderita kanker paru-paru stadium 4B. Gundahlah hati perempuan kelahiran 29 Mei 1968 tersebut.

“Padahal merokok enggak, keluar malam enggak, minum-minum enggak. Suami saya sukanya pengajian. Ternyata divonis langsung 4B,” tutur Ade pada Kamis (3/10).

Enggan berjudi dengan waktu, Ade langsung menerbangkan suaminya ke salah satu rumah sakit di China, dengan berbekal informasi dari seorang teman dekat yang pernah mengidap kanker.

Selama satu bulan di Negeri Tirai Bambu, tak henti-hentinya dia memberikan motivasi untuk sang suami, meski di sisi lain hatinya merasakan kesedihan tak terkira. Bagi Ade saat itu, tak ada urusan yang lebih penting ketimbang kesembuhan suaminya.

“Saya tidak peduli di sini (Bogor, Red) sedang digugat atau hasil Pilkadanya dibawa ke MK (Mahkamah Konstitusi). Saya tidak peduli. Selain suami saya, tidak ada yang penting,” kenang Ade.

Singkat cerita, satu bulan kemudian Yanwar hanya diharuskan kontrol setiap dua minggu sekali. Kondisinya semakin membaik, hingga saat ini dinyatakan sembuh.

Belajar dari pengalaman tersebut, Ade mengatakan terdapat dua hal yang paling penting dilakukan terhadap keluarga, saudara, maupun kerabat yang mengidap kanker. Pertama ialah motivasi yang berkesinambungan.

“Kalau ini (motivasi) tidak ada, obat secanggih apapun tidak mungkin bisa menyembuhkan. Tapi ketika kita memberikan semangat hidup, itu menjadi penting,” ujar dia.

Poin kedua ialah berserah diri kepada Tuhan, dan memercayakan pengobatan kepada dokter. “Karena, namanya kanker itu mau serang otak, payudara, atau paru-paru, rasanya sama. apalagi yang mengalami kemoterapi, itu rasanya sakit,” imbuh Ade.

KEYWORD :

Ade Munawaroh Yasin Bupati Bogor Kanker Paru-Paru Pilkada




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :