Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyampaikan pidatonya dalam pertemuan Majelis Umum PBB ke 72 di New York, Selasa 24 September 2019 (Foto: AFP)
Jakarta, Jurnas.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan tentara Turki akan segera melancarkan operasi militer di sebelah timur Eufrat di Suriah. Wilayah ini terutama dikendalikan oleh milisi Kurdi yang didukung Amerika Serikat.
"Kami telah membuat persiapan, kami telah menyelesaikan rencana operasi, memberikan instruksi yang diperlukan," kata Erdogan kepada anggota partai berkuasa di kamp tahunannya dilansir Voa.
Ini adalah saran Erdogan yang paling konkret tentang intervensi militer di kawasan itu sejak Ankara dan Washington memutuskan untuk membangun "zona aman" di perbatasan Suriah yang menurut Turki harus dibebaskan dari milisi YPG Kurdi Suriah.
Turki Stop Kerjasama Keamanan dengan AS
Ankara melihat YPG terkait dengan pemberontakan Kurdi di Turki dan ingin Washington menghentikan dukungannya untuk mereka. Washington, pada gilirannya, melihat pasukan Kurdi sebagai vital dalam perang melawan kelompok "Negara Islam" ekstremis.
Erdogan telah memberikan batas waktu akhir September untuk zona 30 kilometer (19 mil) yang akan dibangun, memperingatkan bahwa jika tidak dipertahankan, Turki akan "dipaksa" untuk mengambil tindakan militer sendiri.
Turki Kirim Militer Bantuan ke Idlib
Turki menuduh AS terlalu lambat dalam menetapkan zona itu, di tengah perbedaan antara dua mitra NATO tentang seberapa jauh harus mencapai ke Suriah dan siapa yang harus mengendalikannya.
Ankara mengatakan ingin menggunakan wilayah itu untuk menampung hingga 2 juta pengungsi Suriah dari 3,6 juta yang saat ini menjadi tuan rumah menurut angka pemerintah.
Turki Dirikan Pangkalan Militer Baru di Suriah
Milisi Kurdi YPG yang saat ini mengendalikan wilayah itu berperan penting dalam mengalahkan pejuang dari kelompok "Negara Islam" ekstremis di Suriah bersama pasukan Amerika.
Menurut kantor berita Reuters, Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka "tidak akan ragu untuk mengubah setiap serangan (Turki) yang tidak diprotes menjadi perang habis-habisan."
KEYWORD :Perbatasan Suriah Militer Turki Presiden Erdogan