Gerindra/antara
Jakarta, Jurnas.com - Partai Gerindra ancam menjadi oposisi pemerintahan Presiden Joko Widodo, jika pada penyusunan kabinetnya tidak diberikan posisi menteri yang berurusan dengan pertanian, Pangan, dan Energi.
Hal itu dikemukakan Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono sebagai syarat membantu Jokowi. Alasannya, syarat tersebut berkenaan dengan tentang misi swasembada pangan, air dan energi. Misi-misi yang ditempuh untuk merealisasikannya sudah dibuat oleh Gerindra.
"Jika konsep itu bisa diterima dan posisi kabinet yang berhubungan dengan pelaksanaan ini diserahkan (kepada Gerindra), oke (bergabung koalisi)," ujar Sugiono.
Yang beredar pos menteri yang diincar Gerindra, adalah posisi menteri pertanian dan ESDM. "Kalau tidak diterima ya enggak apa-apa, tapi kami memilih lebih baik di luar pemerintahan," tuturnya.
Waketum DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengakui partainya mengincar kursi menteri Pertanian (Kementan) di Kabinet Joko widodo - KH. Ma`ruf Amin.
Menurutnya hal itu sejalan dengan konsep ketahanan pangan yang ditawarkan Partai Gerindra kepada pemerintahan Joko Widodo. "Kalau (Konsep itu) diterima, mungkin pos itu yang diberikan (Kementan)," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (07/10/2019).
Meski demikian, Gerindra kata dia, memasrahkan keinginan kursi Menteri tersebut kepada Presiden Joko Widodo. "(Soal menteri) ini kan hak prerogatif presiden, kita juga ga bisa kemudian minta minta `Pak ini harus Gerindra, itu harus Gerindra`, tidak bisa," ujar dia.
Partai Gerindra Rebutan Menteri Presiden Joko Widodo Ancaman Oposisi