Sabtu, 23/11/2024 10:42 WIB

Erdogan: Pejuang Turki Lawan Terorisme Bukan Sekutu AS

Presiden Erdogan mengatakan Turki ingin memastikan keamanan perbatasannya dan membersihkan Suriah dari kelompok-kelompok teroris.

Kepulan asap dari kota Tal Thyad di Suriah setelah pemboman Turki, dalam sebuah foto yang diambil dari sisi perbatasan Turki dekat Akcakale di provinsi Sanliurfa pada 9 Oktober 2019. (Foto: AFP)

 Istanbul, Jurnas.com - Operasi Turki di Suriah utara saat ini bukan melawan Kurdi, tetapi berperang melawan kelompok-kelompok teroris, ungkap Presiden Turki pada pertemuan ketua parlemen di Istanbul, Jumat (11/10).

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa operasi anti-teror Turki di Irak dan Suriah utara - termasuk Operasi Mata Air Perdamaian yang diluncurkan Rabu kemarin tidak pernah menargetkan integritas atau kedaulatan teritorial negara tersebut.

"Turki ingin memastikan keamanan perbatasannya dan membersihkan Suriah dari kelompok-kelompok teroris di sebelah timur Sungai Eufrat seperti yang sudah lakukan di barat Sungai Eufrat," kata Erdogan, merujuk pada operasi anti-teror sebelumnya sejak 2016.

Erdogan menambahkan bahwa Operasi Mata Air Perdamaian bertujuan untuk melindungi hak-hak semua rakyat Suriah utara - Arab, Kurdi, Ezidis, Kasdim – tanpa memecah-belah Suriah.

Turki pada Rabu meluncurkan Operasi Mata Air Perdamaian di bagian timur Sungai Eufrat, Suriah utara untuk mengamankan perbatasannya dengan menghilangkan unsur-unsur teroris dan untuk memastikan kembalinya pengungsi Suriah secara aman dan integritas teritorial Suriah.

Ankara ingin memusnahkan unsur-unsur teroris PKK dan perpanjangannya di Suriah, PYD-YPG.

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa - bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.

KEYWORD :

Perang Suriah Amerika Serikat Recep Tayyip Erdogan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :