Sabtu, 23/11/2024 08:00 WIB

Perdana ke Saudi, Putin Akan Jualan Senjata?

Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Arab Saudi pada Senin (14/10) untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.

Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Epa / Dmitri Lovetsky / Pool)

Riyadh, Jurnas.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Arab Saudi pada Senin (14/10) untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.

Moskow berusaha memanfaatkan pengaruh besarnya yang ditimbulkan oleh kemajuan militer di Suriah, ikatan yang kuat dengan saingan regional, dan kerja sama dalam kebijakan energi.

Seperti diketahui, Rusia menambah kekuatan militernya di Timur Tengah pada 2015 silam dengan mengirimkan pasukan ke Suriah, di mana Iran menjadi pendukung utama Presiden Bashar al-Assad.

Menjelang perjalanan Putin, pasukan Amerika Serikat (AS) mengevakuasi Suriah utara akibat serangan Turki yang menargetkan Suku Kurdi yang didukung oleh Washington.

Rusia juga telah memperkuat hubungan dengan Muslim Sunni Arab Saudi dan Syiah Iran, yang terperangkap dalam konflik puluhan tahun hingga konflik terbuka, seperti serentetan serangan baru-baru ini terhadap kilang minyak di Teluk yang dicurigai dilakukan oleh Iran.

Ketegangan dengan Iran, yang terkunci dalam beberapa perang proksi dengan Arab Saudi termasuk di Suriah, telah naik ke level tertinggi setelah Washington tahun lalu keluar dari perjanjian nuklir internasional 2015 dengan Teheran dan sanksi yang diberlakukan kembali.

Putin, yang ditemani dalam perjalanannya oleh menteri energinya dan kepala dana kekayaan Rusia, akan mengadakan pembicaraan dengan Raja Salman dan penguasa de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dengan siapa Putin mengatakan ia memiliki hubungan persahabatan.

Memperkuat ikatan telah melihat non-OPEC Rusia, yang pernah dianggap sebagai saingan di pasar minyak, bergabung dengan gembong OPEC Arab Saudi dalam membentuk aliansi yang dikenal sebagai OPEC + untuk mendukung harga minyak mentah dengan menahan produksi.

Menjelang kunjungan, Putin, yang menawarkan untuk menyediakan sistem pertahanan Rusia ke kerajaan setelah serangan 14 September pada fasilitas minyaknya, mengatakan ia juga bisa memainkan peran positif dalam mengurangi ketegangan dengan Teheran karena ia memiliki hubungan baik dengan kedua belah pihak.

Diketahui pula, rencana Saudi membeli sistem rudal darat-ke-udara Rusia S-400 akan menimbulkan keresahan di Washington, yang mengumumkan akhir pekan lalu bahwa mereka mengirim sekitar 3.000 tentara dan sistem pertahanan udara tambahan ke Arab Saudi pasca serangan Iran.

KEYWORD :

Rusia Vladimir Putin Arab Saudi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :