Kepulan asap dari kota Tal Thyad di Suriah setelah pemboman Turki, dalam sebuah foto yang diambil dari sisi perbatasan Turki dekat Akcakale di provinsi Sanliurfa pada 9 Oktober 2019. (Foto: AFP)
Doha, Jurnas.com - Menteri Pertahanan Qatar, Khalid bin Mohammed al-Attiyah menyuarakan dukungannya terhadap operasi anti-teror Turki di utara Suriah. Menurutnya bukanlah kejahatan.
Attiya menuding beberapa pihak yang menurutnya berupaya menyakiti Turki, meskipun ia tidak menyebutkan siapa orang yang dimaskud tersebut.
"Turki menampung empat juta pengungsi dan jika Turki ingin berbuat jahat, Turki bisa saja membanjiri Eropa dengan para pengungsi," kata Attiyah dalam pertemuan Forum Keamanan Global di Doha pada Rabu (16/10).
Attiyah juga memuji perilaku pasukan Turki selama operasi antiteror itu.
"Turki selalu mementingkan integritas wilayah Suriah dan apa yang dilakukan Turki untuk mempertahankan integritas wilayah Suriah tidak dilakukan oleh Liga Arab," tambah menteri itu.
Turki meluncurkan Operasi Mata Air Perdamaian pada 9 Oktober untuk mengamankan perbatasannya dari unsur-unsur teroris guna memastikan kembalinya pengungsi Suriah dengan aman dan integritas wilayah Suriah.
Terkait Perang Gaza, Yordania Gagalkan Rencana Pengiriman Senjata untuk Penentang Monarki
Turki memandang kelompok teroris PKK dan cabangnya, YPG/PYD, sebagai ancaman terbesar bagi masa depan Suriah, yang membahayakan integritas teritorial dan struktur kesatuan negara.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa - bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.
KEYWORD :Operasi Teroris Timur Tengah Khalid bin Mohammed al-Attiyah