Sabtu, 23/11/2024 03:57 WIB

Erdogan: Turki Tidak akan Satu Meja dengan Teroris

Operasi militer Ankara di utara negara Arab akan berakhir jika Kurdi tidak meninggalkan wilayah itu dan terbentuk zona aman di wilayah tersebut.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto: AP)

Ankara, Jurnas.com - Presiden Recep Turki, Tayyip Erdogan mengatakan, Ankara tidak akan pernah duduk di meja perundingan dengan militan Kurdi di Suriah.

Demikian kata Erdogan pada pertemuan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) yang berkuasa di Ankara, Rabu (16/10).

Ia menekankan bahwa operasi militer Ankara di utara negara Arab akan berakhir jika Kurdi tidak meninggalkan wilayah itu dan terbentuk zona aman di wilayah tersebut.

"Ada beberapa pemimpin yang berusaha menengahi. Tidak pernah ada hal seperti itu dalam sejarah republik Turki sebagai negara duduk di meja yang sama dengan organisasi teror," kata Erdogan merujuk pada militan Kurdi.

Turki melancarkan serangan, yang disebut Operasi Musim Semi Perdamaian, pekan lalu dengan tujuan membersihkan daera Suriah utara di dekat perbatasannya dari militan Kurdi, yang dipandang sebagai teroris yang terkait dengan militan yang mencari otonomi lokal dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Serangan itu terjadi setelah AS secara mengejutkan menarik pasukannya keluar dari wilayah itu, membuka jalan bagi Turki untuk melanjutkan rencana aksi militer terhadap sekutu lama Kurdi Washington.

Erdogan mengatakan, Turki akan mengakhiri ofensifnya jika suku Kurdi di perbatasan Suriah meletakkan senjata mereka dan menarik diri dari "zona aman" yang direncanakan akan membentang dari kota Manbij ke perbatasan Irak.

"Usulan kami sekarang, malam ini, semua teroris meletakkan senjata mereka, peralatan mereka dan segalanya, menghancurkan semua perangkap mereka dan keluar dari zona aman yang telah kami tunjuk," kata Erdogan.

Ia menekankan bahwa tidak ada kekuatan dapat menghentikan operasi militer Turki di Suriah sampai Ankara mencapai tujuannya.

"Kami memberi tahu AS, Uni Eropa, dan Rusia sebelum operasi dimulai bahwa ... kami ingin organisasi teroris ini dihapus dari perbatasan kami," katanya pada pertemuan mingguan Partai AK-nya yang berkuasa, merujuk pada YPG.

"Ketika zona dari Manbij ke Irak yang 350 km (dibersihkan) ketika kita bisa membangun zona aman, operasi ini akan berakhir. Tetapi sampai saat itu, tidak ada kekuatan yang bisa menghentikan kita," katanya.

Erdogan mengklaim bahwa Turki tidak berperang melawan Suriah, tetapi bersama dengan Suriah melawan penindas.

Erdogan juga mengkritik Liga Arab karena ketidakpeduliannya terhadap krisis Suriah dan kecaman terhadap kampanye militer Turki. Ia mengatakan, negara anggota organisasi tersebut belum membuka pintu mereka bagi para pengungsi Suriah.

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa Turki tidak pernah dalam sejarahnya membantai warga sipil dan tidak akan pernah melakukannya.

KEYWORD :

Recep Tayyip Erdogan Teroris Kurdi Amerika Serikat Timur Tengah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :