Sabtu, 23/11/2024 14:10 WIB

Australia Enggan Pulangkan Warganya dari Kampung Pengungsi Suriah

Sekitar 46 wanita dan anak-anak Australia yang melarikan diri dari wilayah yang dikuasai ISIS dan tertahan di kamp pengungsi al-Hawl di Suriah utara

Hari Australia memperingati peringatan tahun 1788 kedatangan armada Inggris pertama ke Sydney Cove di mana bendera Inggris dikibarkan di benua tersebut menandai dimulainya penjajahan (Foto: Getty)

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah Australia enggan melakukan pengambilan puluhan perempuan dan anak-anak Australia dari kamp-kamp pengungsi selama gencatan senjata di Suriah.

Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton mengatakan hari ini situasinya masih terlalu berbahaya untuk mengirim pasukan atau pejabat Australia ke negara yang dilanda perang.

Dilansir Tvnz, Dutton mengatakan dia berharap gencatan senjata akan mengarah pada perdamaian abadi.

Sekitar 46 wanita dan anak-anak Australia yang melarikan diri dari wilayah yang dikuasai ISIS dan tertahan di kamp pengungsi al-Hawl di Suriah utara.

Delapan keturunan Australia dari dua pejuang kelompok ISIS yang disingkirkan diusir dari Suriah pada Juni, satu-satunya pemulangan terorganisir Australia dari zona konflik.

Itu terjadi setelah AS dan Turki hari ini sepakat untuk melakukan gencatan senjata dalam serangan mematikan Turki terhadap pejuang Kurdi di Suriah utara, yang mengharuskan orang Kurdi mengosongkan daerah itu dalam suatu pengaturan yang sebagian besar memperkuat posisi Turki dan bertujuan dalam konflik selama seminggu. Kesepakatan itu termasuk penghentian bersyarat untuk sanksi ekonomi Amerika.

Setelah negosiasi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Wakil Presiden AS Mike Pence memuji gencatan senjata lima hari sebagai cara untuk mengakhiri pertumpahan darah yang disebabkan oleh invasi Turki ke Suriah. Dia tetap diam tentang apakah itu sama dengan meninggalkan bekas sekutu Kurdi Amerika dalam perang melawan kelompok ISIS

Sementara itu, Presiden Turki menanggapi sebuah tweet oleh Donald Trump di mana pemimpin AS itu mengatakan kesepakatan gencatan senjata Turki-AS akan menyelamatkan jutaan nyawa.

"Tuan Presiden, lebih banyak nyawa akan diselamatkan ketika kita mengalahkan terorisme, yang merupakan musuh bebuyutan umat manusia," twitt Erdogan.

KEYWORD :

Pemerintah Australia Suriah Utara Kampung Pengungsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :