Ivanka Trump (Foto: Mark Wilson/Getty Images)
Washington, Jurnas.com - Negara-negara berkembang yang ingin berbisnis dengan Amerika Serikat (AS), harus berbuat lebih banyak untuk memberdayakan perempuan dan memberi mereka akses yang lebih baik ke dunia kerja, pendidikan dan perlindungan hukum.
Demikian pernyataan penasihat Gedung Putih sekaligus putri Presiden AS, Ivanka Trump, pada Sabtu (19/10) sebagaimanan dilansir dari Reuters.
Ivanka menguraikan inisiatif untuk meningkatkan status ekonomi perempuan dalam panel pertemuan tahunan Bank Dunia. Dia menargetkan bantuan pembangunan AS di masa depan, harus erat kaitannya dengan masalah-masalah ini.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
"Kami di Amerika Serikat memikirkan bantuan pembangunan kami melalui lensa untuk mencapai tujuan bagi negara-negara yang memiliki kemandirian," kata Ivanka.
"Dan Anda tidak dapat mencapai kemandirian dan kemampuan suatu negara untuk menjadi mitra dagang, jika Anda tidak sepenuhnya menyadari potensi 50 persen dari populasi Anda, dan pada kenyataannya memiliki hambatan terhadap mereka untuk mewujudkan potensi itu," imbuh dia.
Pada 2017, Trump meluncurkan dana kewirausahaan perempuan dengan Bank Dunia dan 13 negara lain, diikuti tahun ini proyek sebesar US$50 juta yang bertujuan untuk mencapai 50 juta wanita pada 2025.
Hal ini mendesak negara-negara untuk mengubah undang-undang yang melarang perempuan memiliki properti, menggunakan transportasi, mengakses struktur hukum dan mendapatkan akses ke kredit.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Kebijakan Trump datang di tengah kritik sejumlah kelompok hak sipil bahwa pemerintahan Trump melemahkan perempuan di dalam dan luar negeri.
Gedung Putih mendukung pembatasan hak aborsi untuk perempuan di AS, dan membatasi persyaratan kontrasepsi dalam asuransi kesehatan, serta menolak untuk mendanai lembaga-lembaga global yang melayani aborsi.
KEYWORD :Ivanka Trump Amerika Serikat