Sistem rudal anti-pesawat S-400 canggih buatan Rusia di semenanjung Laut Hitam Krimea, Rusia. (Foto: Sputnik)
Moskow, Jurnas.com - Rusia mengatakan, sangat mungkin Moskow akan menandatangani kontrak baru dengan Turki untuk memasok militernya dengan sistem rudal pertahanan udara Rusia.
"Kemungkinan kontrak baru untuk pengiriman sistem rudal pertahanan udara Rusia ke Turki tinggi," kantor berita Interfax mengutip Wakil Perdana Menteri Yury Borisov, tanpa memberikan rincian lebih lanjut
Moskow dan Ankara menyelesaikan kesepakatan tentang pengiriman sistem rudal S-400 pada akhir 2017. Sejauh ini, Turki sudah menerima dua baterai dari sistem canggih buatan Rusia. Pengiriman akan berlanjut hingga April 2020.
S-400 memasuki layanan dengan tentara Rusia pada 2007 dan dianggap sebagai sistem rudal anti-pesawat jarak jauh Rusia yang paling canggih.
Mampu menangani target pada jarak 400 kilometer dan pada ketinggian hingga 30 kilometer, sistem rudal dapat menghancurkan pesawat serta rudal jelajah dan balistik. S-400 ini juga dapat digunakan terhadap target berbasis lahan.
Turki dan Amerika Serikat (AS) berselisih soal pembelian sistem S-400 oleh Ankara, yang Washington katakan tidak kompatibel dengan pertahanan NATO dan merupakan ancaman bagi jet tempur siluman Lockheed Martin F-35 AS, di mana Turki sudah menandatangani kesepakatan dengan AS.
Washington menetapkan batas waktu 31 Juli bagi Turki untuk membatalkan pesanan S-400 Rusia atau kehilangan haknya untuk membeli 100 F-35 dan membuat suku cadang untuk lebih banyak jet berteknologi tinggi.
Sementara menolak klaim non-kompatibilitas AS, Ankara melewati batas waktu, mengatakan bahwa pesanan S-400 adalah kesepakatan yang dilakukan. Sebagai tanggapan, Washington membatalkan kontrak jet F-35 dengan Turki.
Di tempat lain dalam sambutannya, Borisov mengatakan, Turki sangat tertarik untuk membeli jet tempur Sukhoi Su-35 dan Su-57 buatan Rusia. Ia mengisyaratkan, Moskow tidak mengesampingkan mencapai kontrak dengan Ankara untuk menyediakan kepada tentara Turki dengan pesawat tempur canggih ini.
Ankara berupaya meningkatkan pertahanan udaranya, terutama setelah Washington memutuskan pada 2015 untuk menarik sistem rudal darat-ke-udara Patriot dari tanah Turki.
KEYWORD :F-35 Amerika Serikat S-400 Rusia Sistem Pertahanan