Sabtu, 23/11/2024 19:03 WIB

Pakar: Belum Ada yang Baru dalam Pidato Awal Jokowi, Konsisten di Lima Visi

Tentu saja optimisme tersebut dilandasi oleh visi dan misi pembangunan yang berkesinambungan dan konsisten

Karyono Wibowo

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai ada optimisme dalam pidato awal Presiden Jokowi di periode kedua pemerintahannya.

Kata Karyono, Jokowi yakin dengan posisi Indonesia masuk lima besar ekonomi dunia bisa menjadi modal untuk menyukseskan pembangunan di tengah melemahnya ekonomi global.

"Tentu saja optimisme tersebut dilandasi oleh visi dan misi pembangunan yang berkesinambungan dan konsisten," kata Karyono, Minggu (20/10/2019).

Dalam pelaksanaan pembangunan, jelas Karyono, tentu diperlukan strategi kebijakan pembangunan yang mampu menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi selama lima tahun ke depan.

Dijelaskan Karyono, faktor yang tidak kalah penting untuk mewujudkan harapan tersebut adalah kualitas dan integritas menteri dalam kabinet pemerintahan yang sesaat lagi akan diumumkan.

"Selain itu, diperlukan stabilitas politik dan keamanan sebagai salah satu syarat untuk mewujudkan agenda pembangunan yang diharapkan," bebernya.

Bagi Karyono, meski Jokowi mencoba membangun optimisme, tapi sejatinya secara substansi, isi pidato Jokowi tidak ada yang baru.

"Pada hakikatnya, pidato awal Presiden Jokowi yang disampaikan saat pelantikan isinya sudah sering disampaikan sebelumnya. Poin-poinnya sudah ada dalam Lima Visi Jokowi," tegas Karyono.

Pada pidato kali ini, ia menambahkan, Presiden Jokowi kembali menyebut lima agenda strategis yang menjadi prioritas selama lima tahun ke depan.

Jokowi juga kembali menyinggung prioritas pembangunan Sumber Daya Manusia, kelanjutan pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, transformasi ekonomi dengan melakukan berbagai inovasi, penggunaan teknologi yang mudah dijangkau dan mendobrak sistem lama yang tidak produktif menjadi produktif.

"Penekanan pemberdayaan ekonomi sektor UMKM juga menjadi perhatian serius," jelas Karyono.

Kata Karyono, Jokowi kembali menyinggung perlunya penyederhanaan regulasi yang lebih menggairahkan investasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan selama lima tahun ke depan.

" Kembali lagi, Jokowi berjanji akan memangkas regulasi yang menghambat investasi," ucap Karyono.

Karyono pun bertanya, mengapa substansi dua pidato Jokowi terakhir tidak jauh berbeda, yaitu pidato tahunan pada Agustus 2019 dan pidato awal di periode keduanya kali ini.

"Saya mencoba menangkap pesan Jokowi memang akan fokus kepada lima agenda strategis. Dia tidak ingin bergeser dari visi tersebut," tegas Karyono Wibowo.

KEYWORD :

Lima visi Jokowi pelantikan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :