Pesawat Boeing 737 MAX (Foto: Teheran Time)
Jakarta, Jurnas.com - Boeing mengganti kepala unit pesawat komersialnya, Kevin McAllister demi meyakinkan regulator untuk mengizinkan pesawat 737 Max-nya kembali beroperasi setelah dua kecelakaan fatal yang menewaskan 346 orang.
"McAllister, yang sudah memimpin sejak 2016, digantikan Stan Deal, seorang karyawan Boeing tiga dekade yang baru-baru ini memimpin bisnis layanan globalnya," kata Boeing.
Perubahan kepemimpinan terjadi kurang dari dua minggu setelah dewan Boeing mencopot CEO Dennis Muilenburg. Pihak Boeing mengatakan, langkah itu dilakukan agar lebih fokus dalam mendapatkan kembali pesawat Max ke layanan.
Unit pesawat komersial adalah kunci untuk Boeing. Ini menyumbang 60 persen dari pendapatan Boeing lebih dari USD101 miliar tahun lalu.
"Kami berterima kasih kepada Kevin atas layanannya yang berdedikasi dan tak kenal lelah kepada Boeing, pelanggannya, dan komunitasnya selama masa yang sulit, dan atas komitmennya untuk mendukung transisi ini," kata Muilenburg dalam rilisnya.
Japan Airlines Borong 21 Pesawat Boeing 737 MAX
Kepala informasi Boeing, Ted Colbert, akan menjalankan unit layanan Boeing.
Ketua baru Boeing, David Calhoun, seorang eksekutif Blackstone dan mantan eksekutif General Electric, mengatakan dewan sepenuhnya mendukung janji baru tersebut.
China Izinkan Kembali Boeing 737 MAX Mungudara
Setelah kecelakaan kedua, Boeing menghentikan pengiriman dan memangkas produksi pesawat. pelanggan maskapai dipaksa untuk membatalkan ribuan penerbangan dan melepaskan pemasukan ratusan juta dolar.
Boeing berusaha mendapatkan kembali kepercayaan para regulator di seluruh dunia karena 737 Max tetap membumi. Pesawat, yang memiliki lebih dari 4.000 pesanan, adalah sumber 40 persen dari laba Boeing, menurut Bank of America Merrill Lynch.
Perusahaan dan regulator federal menjadi subyek banyak penyelidikan tentang bagaimana pesawat itu dirancang dan disertifikasi.
Peneliti kecelakaan mengatakan pesawat itu sudah melibatkan perangkat lunak kontrol-penerbangan yang tidak berfungsi di kedua pesawat. Namun, pilot mengklaim tidak mengetahui program itu ada di pesawat Max hingga kecelakaan pertama.
Boeing mengembangkan perbaikan perangkat lunak untuk program ini, tetapi regulator belum menandatangani perubahan, suatu langkah yang akan memungkinkan maskapai penerbangan untuk mulai menerbangkan pesawat lagi.
menurut analis yang disurvei oleh Refinitiv, laba kuartal ketiga Boeing diperkirakan turun hampir 42 persen dari tahun lalu ketika melaporkan sebelum pasar dibuka pada Rabu (23/10). Pendapatan diperkirakan turun mendekati 23 persen pada tahun itu menjadi USD19,44 miliar.
KEYWORD :Boeing 737 Max Kevin McAllister