Bendera bulan dan bintang berlatar merah berkibar sepanjang jalan menyambut Hari Republik Turki (Foto: Anadolu Agency)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri luar negeri Turki mendesak komunitas internasional pada 23 Oktober untuk bergabung melawan upaya Israel untuk melemahkan solusi dua negara Palestina.
"Untuk mendukung bangsa Palestina, masyarakat internasional harus bertindak melawan upaya Israel untuk melemahkan solusi dua negara," ujar Mevlüt Çavuşoğlu mengatakan kepada Komite Menteri tentang Palestina sebagai bagian dari KTT ke-18 Gerakan Non-Blok (NAM) di Azerbaijan, dilansir Hirriyat.
Çavuşoğlu mengatakan ia mendukung perjuangan sah NAM - yang didirikan untuk mendukung dekolonisasi, kemerdekaan, dan solidaritas nasional - untuk kebebasan dan penentuan nasib sendiri bangsa Palestina, dan mencatat bahwa perjuangan Palestina sedang melalui salah satu periode terberat dari sejarahnya.
Turki Kutuk Serangan Keji di Afghanistan Utara
Çavuşoğlu mengatakan pendudukan Israel dan kebijakan ekspansionis sedang berlangsung di Palestina, dan menambahkan bahwa pernyataan terbaru Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selama kampanye pemilihan menegaskan kembali visinya untuk mengubah negara Palestina.
Menekankan bahwa rakyat Palestina selalu hidup dalam keadaan darurat, ia meminta anggota GNB untuk mendesak Israel agar mematuhi hukum internasional.
Turki Mulai Produksi Massal Kapal Patroli Laut
"Kita perlu menekan Israel untuk menghindari kegiatan yang lebih berbahaya, termasuk keputusan daerah pemukiman ilegal baru, pelanggaran hak-hak Palestina, dan upaya untuk mengikis kondisi hukum dan sejarah Yerusalem," katanya.
Yerusalem tetap menjadi jantung dari konflik Timur Tengah yang abadi, dengan rakyat Palestina berharap Yerusalem Timur - yang diduduki oleh Israel sejak 1967 - pada akhirnya akan berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina yang merdeka.
Proses perdamaian Israel-Palestina runtuh pada pertengahan 2014 karena Israel terus menolak untuk menghentikan pembangunan permukiman Tepi Barat dan menerima perbatasan pra-1967 sebagai dasar untuk solusi dua negara.
Çavuşoğlu juga mengatakan pengakuan terhadap Palestina oleh semua komunitas internasional adalah "wajib" untuk perdamaian abadi.
"Saya meminta semua anggota, yang tidak mengakui Palestina, untuk melakukannya," katanya.
Pertemuan tersebut, yang diselenggarakan oleh Menteri Luar Negeri Azerbaijan Elmar Mammadyarov, menghadirkan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Alberto Arreaza, Pengamat Tetap Palestina untuk PBB di Mansour, sebagai hadirin.
Para pejabat dari Bangladesh, Aljazair, Indonesia, Afrika Selatan, India, Kolombia, Kuba, Malaysia, Mesir, Senegal, Sri Lanka, Zambia dan Zimbabwe juga menghadiri pertemuan tersebut.
KEYWORD :Pemerintah Turki Suriah Utara Tindakan Israel