Ketut Guna Artha
Jakarta, Jurnas.com - Ketua Presidium Jangkar Jokowi I Ketut Guna Arta menilai susunan Kabinet Indonesia Maju sudah cukup menggambarkan arah pembangunan dan kemajuan yang ingin dicapai masyarakat.
"Sebagai salah satu relawan pendukung Jokowi sejak pilpres 2014, Presidium Nasional Jangkar Jokowi menghormati keputusan Presiden Jokowi dengan hak prerogatifnya untuk memutuskan menteri/pembantunya di kabinet," ujar Guna Artha, Kamis (24/10/2019).
Menariknya, dari susunan kabinet ini, sekitar 39,47 persen memangbsesuai dengan usulan relawan Jangkar Jokowi pada tanggal 24 Juli 2019. Yakni Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Luhut B Pandjaitan, Pratikno, Tito Karnavian, Retno LP Marsudi, Sri Mulyani, Basuki Hadimuljono, Budi Karya Sumadi, Tjahjo Kumolo, Erick Thohir, Bambang Brodjonegoro, Moeldoko, Pramono Anung, dan Bahlil Lahadalia.
"Namun memang akurasi prediksi penempatan calon menteri sesuai kementerian yang direkomendasikan relawan Jangkar Jokowi hanya berkisar 7,89 persen, yakni Luhut B Pandjaitan, Retno LP Marsudi, dan Basuki Hadimuljono," lanjutnya.
Secara khusus, Guna Artha mengakui harapannya Ibu Susi Pudjiastuti tetap masuk kabinet, kemudian ibu Sri Mulyani sebagai Menko Perekonomian, Bung Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Koperasi dan UKM serta Bung Erick Tohir sebagai Kepala BKPM.
"Tapi saya percaya pak Jokowi telah mempertimbangkannya menempatkan orang-orang terbaik tersebut untuk kepentingan jangka panjang yang lebih besar," tukasnya.
Di sisi lain, ia menyambut baik penempatan yang dilakukan Jokowim Misalnya Tito Karnavian yang punya latar belakang Polri anti terorisme sebagai Mendagri. Begitu pula dengan Bapak Fachrul Razy sebagai Menteri Agama yang purnawirawan TNI AD.
"Tentu harapan saya bahwa upaya deradikalisasi dapat berlangsung cepat," tegasnya.
Bergabungnya Gerindra, lanjut Guna Artha, terjadi melalui proses pemikiran yang matang. Bahkan ia bersama para relawan lainnya diundang makan malam di Istana Negara (20/11).
Guna Arta juga menanggapi adanya sentimen negatif dari pasar modal, dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah termasuk nilai tukar rupiah juga melemah tipis 12 poin menjadi Rp 14.052 per dollar AS.
Bagi Guna Artha, pelemahan itu tidak bisa dijadikan patokah bahwa respon pasar negatif terhadap Kabinet Indonesia Maju. Justru pasar tetap punya ekspektasi positif setelah para menteri mulai bekerja.
Dalam penilaian Ja gkar Jokowi, komposisi Kabinet Indonesia Maju sudah lengkap merepresentasikan parpol, non parpol, proporsi usia/generasi, gender, suku dan agama bahkan dari kompetitor pilpres.
"Tentu tidak seluruhnya semua suku terakomodir. Oleh karena itu saya mengajak semua pihak optimis memberikan kesempatan para menteri pilihan Presiden Jokowi untuk bekerja mewujudkan Nawacita II," katanya.
"Presiden kan punya standar penilaian kinerja. Jika kemudian dalam perjalanan pemerintahan, menterinya dinilai tak ada prestasi yang terukur, kan Presiden punya kewenangan untuk reshuffle," tuntas Guna Artha.
Jangkar Jokowi Kabinet Indonesia Maju