Majelis Negara-Negara Pihak ke 17 dibuka di Den Haag, pada 5 Desember 2018, yang nantinya jadi tempat pelaporan LSM Malaysia.
Jakarta, Jurnas.com - Yayasan MyAQSA Malaysia telah mengumpulkan bukti dan pernyataan saksi untuk diajukan ke jaksa penuntut Internasional Criminal Court (ICC) pada akhir tahun ini untuk memungkinkan Israel didakwa dengan kejahatan terhadap kemanusiaan, Kamis (24/10) waktu setempat.
Pada bulan Mei, kepala delegasi sosial MyAQSA, Lukman Sheriff Elias, mengatakan dalam sebuah pertemuan di Den Haag Belanda bahwa ICC telah merekomendasikan pengumpulan bukti dan saksi yang dapat digunakan untuk memanggil Israel untuk hadir di pengadilan.
Berbicara pada konferensi pers, Elias menjelaskan bahwa MyAQSA sedang melakukan sejumlah investigasi di tiga pemukiman ilegal, sebagian besar dipengaruhi oleh kekejaman tentara Israel, menambahkan bahwa mereka juga mengidentifikasi saksi mata yang dicari untuk diadili.
Israel Bebaskan Jurnalis Wanita Palestina
"Delegasi kami yang terdiri dari sepuluh orang pergi ke permukiman Israel di Wadi Al-Hummus, Issawiyya, dan At-Tur di Yerusalem yang diduduki dan menghabiskan tiga hari merekam pernyataan," katanya dilansir Middleast.
"Lebih dari 20 korban diwawancarai, dan pernyataan mereka dicatat," kata Elias, mencatat bahwa yayasan itu juga mencatat rumah-rumah yang dihancurkan dan perkebunan yang hancur untuk dibawa ke kantor kejaksaan ICC.
Israel Buka Kedubes Pertama di Bahrain
Aktivis Malaysia mengatakan bahwa yayasannya sedang mempersiapkan laporan lengkap tentang kunjungan delegasi ke Yerusalem dengan bukti kuat untuk mengutuk Israel atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
"Israel melanggar Resolusi 2334 ketika terus membangun pemukiman ilegal di tanah Palestina," lanjutnya.
Israel Siap Buka Kedubes Baru di Bahrain
Pada tahun 2016, resolusi Dewan Keamanan PBB meminta Israel untuk menghentikan pembangunan semua permukiman baru.
KEYWORD :LSM Malaysia Pemerintah Israel